Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik di Lepas Pantai Timur

Rabu, 15 September 2021 - 12:20 WIB
Rudal ditembakkan oleh Korea Utara dalam foto yang dirilis KCNA. Foto/REUTERS
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menembakkan dua rudal balistik di lepas pantai timurnya pada Rabu (15/9/2021). Kabar itu diungkapkan militer Korea Selatan (Korsel), dua hari setelah Korea Utara mengklaim telah menguji satu rudal baru dalam uji senjata pertamanya dalam enam bulan.

“Dua rudal balistik yang diluncurkan dari situs di Korea Utara bagian tengah itu terbang menuju perairan pantai timur Semenanjung Korea pada Rabu sore,” papar Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Pernyataan itu mengatakan otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) sedang menganalisis rincian lebih lanjut tentang peluncuran Korea Utara. Dikatakan Korea Selatan telah meningkatkan postur pengawasan anti-Korea Utara.





Penjaga pantai Jepang mengkonfirmasi kedua rudal itu mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang di perairan antara Jepang dan Semenanjung Korea. “Tidak ada kapal atau pesawat yang melaporkan kerusakan,” ungkap Penjaga Pantai Jepang.



Dimulainya kembali aktivitas pengujian Korea Utara kemungkinan merupakan upaya menekan pemerintahan Presiden AS Joe Biden atas pembekuan diplomatik setelah Kim gagal memanfaatkan persenjataannya untuk keuntungan ekonomi selama kepresidenan Donald Trump.



Korea Utara mengakhiri jeda selama setahun dalam uji balistik pada Maret dengan menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut. Tindakan ini tampaknya bertujuan mengukur respons Washington dan mendapat konsesi.

Media pemerintah Korea Utara menggambarkan rudal itu sebagai “senjata strategis yang sangat penting”.

Korut menyiratkan rudal itu dikembangkan untuk mempersenjatai mereka dengan hulu ledak nuklir.

Banyak ahli mengatakan uji coba Korea Utara menunjukkan Pyongyang meningkatkan persenjataannya di tengah kebuntuan dalam diplomasi nuklir antara Korut dan AS.

Peluncuran terakhir terjadi ketika Menteri Luar Negeri China Wang Yi berada di Seoul untuk pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pejabat senior lainnya untuk membahas diplomasi nuklir yang macet dengan Korea Utara.

Pembicaraan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah terhenti sejak 2019, ketika Amerika menolak permintaan Korea Utara untuk keringanan sanksi dengan imbalan pembongkaran fasilitas nuklir yang sudah tua.

Pemerintahan Kim Jong-un sejauh ini menolak tawaran pemerintah Biden untuk berdialog, menuntut agar Washington meninggalkan kebijakan "bermusuhan" terlebih dahulu.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More