AS Bela Serangan Rudalnya meski Bunuh 10 Orang Sekeluarga Tak Bersalah di Kabul

Rabu, 15 September 2021 - 00:01 WIB
Rekan-rekan Ahmadi mengatakan sejak pemerintah Afghanistan yang didukung Barat runtuh, pengiriman air ke lingkungannya terhenti. Dia telah membawa pulang air untuk masyarakat setempat.

Ahmadi telah bekerja sebagai insinyur listrik untuk Nutrition and Education International selama 15 tahun, sebuah organisasi bantuan yang berbasis di California.

Menurut kerabat Ahmadi yang masih hidup, pria berusia 43 tahun itu meninggalkan rumahnya, yang dia tinggali bersama tiga saudara lelakinya dan anak-anak mereka, sekitar pukul 09.00 pagi dengan Toyota Corolla putihnya.

Dia berhenti untuk menjemput rekan-rekannya, menghabiskan waktu di tempat kerja, mengambil tabung air dan dua laptop di siang hari, sebelum pulang sebelum pukul 17.00 sore.



Sejumlah keponakan Ahmadi berlari keluar untuk menyambutnya, di mana AS menembakkan rudal Hellfire dari drone beberapa menit kemudian.

Keluarga Ahmadi sedang bermain di dekat rumah mereka di Kwaja Burga ketika rudal itu muncul entah dari mana.

“Roket itu datang dan mengenai mobil yang penuh dengan anak-anak di dalam rumah kami,” kata Aimal Ahmadi, saudara laki-laki Zemari.

Aimal mengatakan 10 anggota keluarga tewas dalam serangan udara—termasuk putrinya sendiri dan lima anak lainnya.

Aimal kehilangan putrinya dan Zemari meninggal, bersama keempat anaknya. Empat lagi tewas dalam serangan itu.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More