Menlu AS: Taliban Pemerintah De Facto Afghanistan
Selasa, 14 September 2021 - 16:02 WIB
"Pasukan Amerika tidak bisa dan tidak boleh berperang dalam perang dan mati dalam perang yang pasukan Afghanistan tidak mau berjuang untuk diri mereka sendiri," kata Biden.
"Kami memberi mereka setiap kesempatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Kami tidak bisa memberi mereka keinginan untuk memperjuangkan masa depan itu."
Biden memerintahkan pengerahan ribuan tentara AS ke Kabul untuk membantu pengangkutan udara kemanusiaan kolosal dan mengamankan perimeter bandara.
Pada minggu terakhir upaya evakuasi, teroris dari kelompok ISIS-K menewaskan 13 anggota militer AS dan puluhan warga Afghanistan dalam serangan di luar bandara. Pasukan AS membalas dan melancarkan serangan dalam upaya untuk menggagalkan serangan lainnya.
Misi militer AS di Afghanistan resmi berakhir pada 31 Agustus setelah evakuasi sekitar 125.000 orang ke luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 6.000 adalah warga negara AS dan keluarga mereka.
Blinken mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kurang dari 100 orang Amerika tetap di Afghanistan mencari evakuasi.
"Kami memberi mereka setiap kesempatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Kami tidak bisa memberi mereka keinginan untuk memperjuangkan masa depan itu."
Biden memerintahkan pengerahan ribuan tentara AS ke Kabul untuk membantu pengangkutan udara kemanusiaan kolosal dan mengamankan perimeter bandara.
Pada minggu terakhir upaya evakuasi, teroris dari kelompok ISIS-K menewaskan 13 anggota militer AS dan puluhan warga Afghanistan dalam serangan di luar bandara. Pasukan AS membalas dan melancarkan serangan dalam upaya untuk menggagalkan serangan lainnya.
Misi militer AS di Afghanistan resmi berakhir pada 31 Agustus setelah evakuasi sekitar 125.000 orang ke luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 6.000 adalah warga negara AS dan keluarga mereka.
Blinken mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kurang dari 100 orang Amerika tetap di Afghanistan mencari evakuasi.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda