Taliban Sangkal Kabar Pemimpin Al-Qaeda Berlindung di Afghanistan
Selasa, 14 September 2021 - 14:36 WIB
Analis intelijen berspekulasi bahwa rekaman itu belum tentu dibuat baru-baru ini, dan dapat difilmkan kapan saja sejak Februari 2020 dan penandatanganan perjanjian AS-Taliban di Doha tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Desas-desus bahwa pemimpin berusia 70 tahun itu telah meninggal mulai beredar pada November.
Namun, badan intelijen di AS dan negara lain tidak dapat memberikan bukti kuat bahwa dia telah meninggal.
Zawahiri menjabat sebagai orang nomor dua al-Qaeda selama beberapa dekade di bawah kepemimpinan Pendiri al-Qaeda Osama bin Laden.
Setelah dugaan pembunuhan Osama bin Laden dalam serangan US Navy SEAL di Pakistan, Zawahiri menjadi pemimpin kelompok tersebut.
Al-Qaeda dan kegiatan teroris internasionalnya dibayangi kebangkitan Negara Islam (ISIS) pada pertengahan 2010-an dan pembentukan 'kekhalifahan' kelompok ISIS di seluruh wilayah luas Suriah dan Afghanistan.
Antara 2014 dan 2017, koalisi pasukan yang termasuk Suriah, Hizbullah Lebanon, Rusia dan Iran serta AS, Irak dan milisi Syiah sekutu Baghdad, berjuang menghancurkan 'kekhalifahan' ISIS.
Suriah, Iran, Hizbullah, militer Rusia dan negara-negara lain serta aktor-aktor yang memerangi ekstremisme telah berulang kali menuduh AS, negara-negara Teluk, dan kekuatan lain bekerja sama dengan atau mendukung kelompok-kelompok teroris, termasuk al-Qaeda dan cabang Suriahnya yang berganti nama, Tahrir al-Sham.
Awal tahun ini, Jim Jeffrey, mantan utusan Donald Trump untuk koalisi Barat melawan ISIS yang membual tentang berbohong kepada presiden tentang ukuran sebenarnya dari jejak militer AS di Suriah, secara terbuka mengakui AS menganggap Tahrir al-Sham sebagai "aset" untuk strategi Washington saat ini di Suriah.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
Desas-desus bahwa pemimpin berusia 70 tahun itu telah meninggal mulai beredar pada November.
Namun, badan intelijen di AS dan negara lain tidak dapat memberikan bukti kuat bahwa dia telah meninggal.
Zawahiri menjabat sebagai orang nomor dua al-Qaeda selama beberapa dekade di bawah kepemimpinan Pendiri al-Qaeda Osama bin Laden.
Setelah dugaan pembunuhan Osama bin Laden dalam serangan US Navy SEAL di Pakistan, Zawahiri menjadi pemimpin kelompok tersebut.
Al-Qaeda dan kegiatan teroris internasionalnya dibayangi kebangkitan Negara Islam (ISIS) pada pertengahan 2010-an dan pembentukan 'kekhalifahan' kelompok ISIS di seluruh wilayah luas Suriah dan Afghanistan.
Antara 2014 dan 2017, koalisi pasukan yang termasuk Suriah, Hizbullah Lebanon, Rusia dan Iran serta AS, Irak dan milisi Syiah sekutu Baghdad, berjuang menghancurkan 'kekhalifahan' ISIS.
Suriah, Iran, Hizbullah, militer Rusia dan negara-negara lain serta aktor-aktor yang memerangi ekstremisme telah berulang kali menuduh AS, negara-negara Teluk, dan kekuatan lain bekerja sama dengan atau mendukung kelompok-kelompok teroris, termasuk al-Qaeda dan cabang Suriahnya yang berganti nama, Tahrir al-Sham.
Awal tahun ini, Jim Jeffrey, mantan utusan Donald Trump untuk koalisi Barat melawan ISIS yang membual tentang berbohong kepada presiden tentang ukuran sebenarnya dari jejak militer AS di Suriah, secara terbuka mengakui AS menganggap Tahrir al-Sham sebagai "aset" untuk strategi Washington saat ini di Suriah.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
(sya)
tulis komentar anda