Bos Mata-Mata AS Akui Ancaman Teror Terbesar Bukan dari Afghanistan

Selasa, 14 September 2021 - 11:07 WIB
Anggota Taliban berada di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Selama penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) yang kacau dari Afghanistan, para politisi dan pejabat telah memperingatkan penarikan cepat dapat memicu kebangkitan kelompok teroris di Afghanistan.

Beberapa pihak mengantisipasi kembali bangkitnya kelompok al-Qaeda. Meski demikian, ancaman teror terbesar diakui bukan berasal dari Afghanistan.

“Ancaman teror terbesar bagi AS kini muncul di Yaman, Suriah, Irak, dan Somalia, bukan Afghanistan,” papar Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines.



Pengungkapan itu muncul pada Senin (13/9/2021) selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Intelijen dan Keamanan Nasional tahunan, yang dimulai di pinggiran kota Washington dan diperkirakan berakhir pada Selasa (14/9/2021).





Meskipun pejabat intelijen AS terus mengawasi perkembangan yang terjadi di Afghanistan, Haines mengakui selama acara tersebut bahwa ancaman teror yang lebih besar sebenarnya muncul di negara-negara seperti Somalia, Yaman, Suriah dan Irak.



"Dalam hal tanah air, ancaman sekarang dari kelompok teroris, kami tidak memprioritaskan di daftar teratas Afghanistan," ujar Haines kepada peserta acara.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More