Pendiri Kelompok Pemberontak Peru Abimael Guzman Meninggal Dunia

Minggu, 12 September 2021 - 09:14 WIB
Pendiri kelompok pemberontak komunis Peru, Abimael Guzman, meninggal dunia di penjara. Foto/storminandes
LIMA - Pemerintah Peru mengumumkan pemimpin kelompok pemberontak Shining Path yang hampir menggulingkan pemerintah dalam revolusi berdarah Maois, Abimael Guzman, meninggal dunia pada Sabtu waktu setempat. Guzman, yang berusia 86 tahun, meninggal saat berada di penjara dan setelah beberapa minggu kesehatannya menurun.

Guzman ditangkap pada tahun 1992 di Lima dan dipenjara selama sisa hidupnya setelah dinyatakan bersalah sebagai teroris. Dia meninggal satu hari sebelum peringatan penangkapannya, ketika dia diarak di depan pers dengan seragam putih dan hitam bergaris yang biasanya tidak digunakan di Peru.

Susana Silva, kepala sistem penjara Peru, mengatakan kepada radio RPP pada hari Sabtu bahwa Guzman telah sakit dalam beberapa bulan terakhir dan telah dikeluarkan dari rumah sakit pada awal Agustus.

Dia mengatakan kondisi kesehatannya memburuk dalam dua hari terakhir, tanpa menjelaskan lebih lanjut, menambahkan Guzman direncanakan akan mendapatkan perawatan intensif pada hari Sabtu tetapi meninggal di selnya sekitar pukul 06:40 pagi waktu setempat.

Menteri Pertahanan Peru Walter Ayala mengatakan Guzman telah meninggal karena "infeksi umum."



"Pemimpin teroris Abimael Guzman telah meninggal, bertanggung jawab atas hilangnya banyak nyawa," cuit Presiden Pedro Castillo.

"Posisi kami mengutuk terorisme tegas dan tak tergoyahkan. Hanya dalam demokrasi kita akan membangun Peru yang adil," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/9/2021).



Seorang mantan profesor filsafat, Guzman adalah seorang komunis seumur hidup yang melakukan perjalanan ke China pada akhir 1960-an dan terpesona oleh Revolusi Kebudayaan Mao Zedong. Dia memutuskan untuk membawa merek komunisme Mao ke Peru melalui perang kelas yang dia luncurkan pada tahun 1980 pada hari ketika Peru mengadakan pemilihan demokratis pertamanya setelah lebih dari satu dekade kediktatoran militer.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More