Kabur, Eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Minta Maaf
Kamis, 09 September 2021 - 02:16 WIB
Pernyataan Ghani muncul setelah Taliban mengumumkan pembentukan pemerintahan baru sementara pada hari Selasa, dengan beberapa menterinya masuk dalam daftar sanksi Dewan Keamanan PBB. Empat mantan narapidana Guantanamo juga telah ditunjuk sebagai pejabat tinggi menteri.
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) pada 18 Agustus mengumumkan bahwa Ghani dan keluarganya telah diizinkan masuk ke negara itu atas dasar kemanusiaan setelah pemimpin itu mundur. Laporan awal menyatakan bahwa dia telah pergi ke Tajikistan di dekatnya, tetapi tidak diizinkan untuk mendarat, mendorongnya untuk pergi ke Oman, dan kemudian ke UEA.
Ghani melarikan diri dari Afghanistan pada 15 Agustus setelah gerilyawan Taliban menguasai Kabul, dan mengundurkan diri dari jabatannya. Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengklaim bahwa pemimpin yang digulingkan itu keluar dengan cepat dengan begitu banyak uang sehingga beberapa di antaranya harus ditinggalkan di bandara.
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) pada 18 Agustus mengumumkan bahwa Ghani dan keluarganya telah diizinkan masuk ke negara itu atas dasar kemanusiaan setelah pemimpin itu mundur. Laporan awal menyatakan bahwa dia telah pergi ke Tajikistan di dekatnya, tetapi tidak diizinkan untuk mendarat, mendorongnya untuk pergi ke Oman, dan kemudian ke UEA.
Ghani melarikan diri dari Afghanistan pada 15 Agustus setelah gerilyawan Taliban menguasai Kabul, dan mengundurkan diri dari jabatannya. Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengklaim bahwa pemimpin yang digulingkan itu keluar dengan cepat dengan begitu banyak uang sehingga beberapa di antaranya harus ditinggalkan di bandara.
(ian)
tulis komentar anda