Kabur, Eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Minta Maaf
Kamis, 09 September 2021 - 02:16 WIB
DUBAI - Mantan presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyatakan penyesalannya yang mendalam atas bagaimana kepresidenannya berakhir setelah dia melarikan diri dari Kabul ketika Taliban mengepung kota itu. Ia pun kembali membantah tudingan ia membawa kabur uang jutaan dolar.
Dalam pernyataan di akun Twitternya, pemimpin Afghanistan yang digulingkan itu mengatakan bahwa ia berutang penjelasan kepada warga Afghanistan karena meninggalkan Kabul secara tiba-tiba pada 15 Agustus setelah Taliban mendekati ibu kota. Mantan presiden itu mengatakan bahwa dia pergi atas saran keamanan istana.
“Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya,” tegas Ghani, tetapi bersikeras bahwa langkah itu adalah satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan ibu kota serta enam juta warganya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (9/9/2021).
Ghani kemudian mengecam tuduhan tak berdasar bahwa dia telah melarikan diri dari negara itu dengan jutaan dolar milik rakyat Afghanistan, mengatakan bahwa tuduhan itu sepenuhnya salah. Mantan pemimpin Afghanistan itu menambahkan bahwa korupsi adalah wabah dan memeranginya adalah elemen penting dari kepresidenannya karena ia telah mewarisi monster yang tidak dapat dengan mudah atau cepat dikalahkan.
Ghani mengatakan dia juga akan menyambut baik penyelidikan resmi oleh PBB atau badan internasional lainnya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Pemimpin yang digulingkan itu mengakhiri pernyataannya dengan meminta maaf kepada rekan senegaranya atas bagaimana masa kekuasaannya telah berakhir.
“Dengan penyesalan yang amat sangat dan mendalam bahwa bab saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya – tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran,” katanya.
Dalam pernyataan di akun Twitternya, pemimpin Afghanistan yang digulingkan itu mengatakan bahwa ia berutang penjelasan kepada warga Afghanistan karena meninggalkan Kabul secara tiba-tiba pada 15 Agustus setelah Taliban mendekati ibu kota. Mantan presiden itu mengatakan bahwa dia pergi atas saran keamanan istana.
“Meninggalkan Kabul adalah keputusan paling sulit dalam hidup saya,” tegas Ghani, tetapi bersikeras bahwa langkah itu adalah satu-satunya cara untuk membungkam senjata dan menyelamatkan ibu kota serta enam juta warganya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (9/9/2021).
Ghani kemudian mengecam tuduhan tak berdasar bahwa dia telah melarikan diri dari negara itu dengan jutaan dolar milik rakyat Afghanistan, mengatakan bahwa tuduhan itu sepenuhnya salah. Mantan pemimpin Afghanistan itu menambahkan bahwa korupsi adalah wabah dan memeranginya adalah elemen penting dari kepresidenannya karena ia telah mewarisi monster yang tidak dapat dengan mudah atau cepat dikalahkan.
Ghani mengatakan dia juga akan menyambut baik penyelidikan resmi oleh PBB atau badan internasional lainnya untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Pemimpin yang digulingkan itu mengakhiri pernyataannya dengan meminta maaf kepada rekan senegaranya atas bagaimana masa kekuasaannya telah berakhir.
“Dengan penyesalan yang amat sangat dan mendalam bahwa bab saya sendiri berakhir dengan tragedi yang sama dengan pendahulu saya – tanpa memastikan stabilitas dan kemakmuran,” katanya.
tulis komentar anda