Kabinet Pemerintahan Sementara Taliban Bikin Dunia Internasional Prihatin

Rabu, 08 September 2021 - 23:38 WIB
Tidak adanya kelompok minoritas dan perempuan dalam kabinet sementara Taliban membuat dunia internasional khawatir. Foto/Ilustrasi
KABUL - Sejumlah negara menyuarakan kegelisahannya atas komposisi pemerintah baru sementara Afghanistan yang dibentuk Taliban . Pemerintahan sementara itu dinilai mengabaikan inklusifitas dan hak-hak politik kaum perempuan.

Sekretaris Tertinggi Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani mengatakan, mengabaikan kebutuhan untuk membentuk pemerintah yang inklusif menjadi perhatian utama Iran. Hal itu diungkapkannya dalam sebuat tweet yang dilaporkan oleh kantor berita Iran, IRNA.

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan negaranya berharap situasi politik di Afghanistan stabil sedini mungkin, menuju normal.

Berbicara kepada para pemimpin regional di Islamabad pada hari Rabu (8/9/2021), Qureshi mengatakan prioritas untuk tetangga Afghanistan itu termasuk mendukung rakyat Afghanistan dan merangkul pentingnya rekonsiliasi nasional dan susunan multi-etnis negara itu.





Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan China bersedia untuk tetap berhubungan dengan kepemimpinan baru Afghanistan tetapi juga menunjukkan bahwa hak-hak minoritas harus dihormati.

"Kami berharap rezim baru Afghanistan, selama periode pemerintahan sementara, akan mendengarkan pendapat semua kelompok etnis dan partai, serta menanggapi harapan dari rakyat Afghanistan dan masyarakat internasional," katanya.

"Kami memperhatikan bahwa Taliban menekankan bahwa semua orang akan mendapat manfaat dari rezim baru," imbuhnya seperti dikutip dari CNN.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan tindakan Taliban tidak menimbulkan optimisme karena Jerman menilai bagaimana membantu rakyat Afghanistan di tengah kekurangan pangan, penghentian bantuan dan ancaman keruntuhan ekonomi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More