Taliban Umumkan Pemerintahan Baru Afghanistan
Rabu, 08 September 2021 - 00:22 WIB
Tidak jelas peran apa yang akan dimainkan oleh Mullah Haibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Taliban, dalam pemerintahan. Dia tidak terlihat atau terdengar di depan umum sejak runtuhnya pemerintah yang didukung Barat dan perebutan Kabul oleh gerakan militan Islam bulan lalu, ketika pasukan koalisi pimpinan AS menyelesaikan penarikan mereka setelah perang 20 tahun.
Kepala pemerintahan baru Mullah Hasan Akhund dikenal dengan pemimpin tertinggi Akhunzada selama 20 tahun. Ia juga sudah lama menjadi kepala badan pembuat keputusan Taliban, Rehbari Shura, atau dewan kepemimpinan. Dia adalah Menteri Luar Negeri dan kemudian Wakil Perdana Menteri ketika Taliban terakhir berkuasa dari 1996-2001.
Mujahid,mengumumkan hal itudengan latar belakang runtuhnya layanan publik dan krisis ekonomi, mengatakan kabinetsementaratelah dibentuk untukmerespons kebutuhan utama rakyat Afghanistan.
Dia mengatakan beberapa kementerian masih harus diisi sambil menunggu penunjukkan orang-orang yang memenuhi syarat.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan di Air Force One, ketika Presiden Joe Biden terbang ke New York, bahwa tidak akan ada pengakuan pemerintah Taliban dalam waktu cepat.
Taliban telah berulang kali berusaha meyakinkan warga Afghanistan dan negara-negara asing bahwa mereka tidak akan kembali ke masa pemerintahan terakhir mereka dua dekade lalu, yang ditandai dengan hukuman kekerasan dan pelarangan perempuan dan anak perempuan dari kehidupan publik.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
Kepala pemerintahan baru Mullah Hasan Akhund dikenal dengan pemimpin tertinggi Akhunzada selama 20 tahun. Ia juga sudah lama menjadi kepala badan pembuat keputusan Taliban, Rehbari Shura, atau dewan kepemimpinan. Dia adalah Menteri Luar Negeri dan kemudian Wakil Perdana Menteri ketika Taliban terakhir berkuasa dari 1996-2001.
Mujahid,mengumumkan hal itudengan latar belakang runtuhnya layanan publik dan krisis ekonomi, mengatakan kabinetsementaratelah dibentuk untukmerespons kebutuhan utama rakyat Afghanistan.
Dia mengatakan beberapa kementerian masih harus diisi sambil menunggu penunjukkan orang-orang yang memenuhi syarat.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan di Air Force One, ketika Presiden Joe Biden terbang ke New York, bahwa tidak akan ada pengakuan pemerintah Taliban dalam waktu cepat.
Taliban telah berulang kali berusaha meyakinkan warga Afghanistan dan negara-negara asing bahwa mereka tidak akan kembali ke masa pemerintahan terakhir mereka dua dekade lalu, yang ditandai dengan hukuman kekerasan dan pelarangan perempuan dan anak perempuan dari kehidupan publik.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
(ian)
tulis komentar anda