Mantan Menteri Yordania: Lindungi Napi Palestina Pembobol Penjara Israel
Selasa, 07 September 2021 - 21:01 WIB
AMMAN - Mantan Menteri Penerangan Yordania Taher Al-Odwan meminta negara-negara Arab membuka perbatasan mereka bagi pelarian Palestina dari penjara Israel.
Quds Press melaporkan seruan itu di tengah upaya Israel terus memburu para napi yang kabur tersebut.
Taher Al-Odwan membuat komentarnya sebagai tanggapan atas berita bahwa enam warga Palestina telah melarikan diri dari Penjara Gilboa, Israel, yang terkenal dengan keamanan sangat tinggi.
"Para tahanan pahlawan, yang membebaskan diri mereka dari pendudukan Israel, menjelaskan penderitaan ribuan tahanan Palestina yang tidak berdosa lainnya," tweet Al Odwan.
"Tahanan ini tidak memiliki kekurangan kecuali mereka bekerja untuk kebebasan tanah air mereka dan orang-orang mereka dari pendudukan paling kotor," ujar dia.
Mantan pejabat itu mengungkapkan harapannya bahwa para pelarian akan dilindungi dari mata-mata, intelijen, dan kolaborator pendudukan Israel.
Setelah pelarian mereka, sumber keamanan Israel mengungkapkan ketakutan mereka bahwa para pelarian mungkin sampai ke Yordania, Mesir, atau Jalur Gaza untuk melindungi diri mereka dari penangkapan kembali oleh Israel.
Otoritas Israel mendirikan pos-pos pemeriksaan di rute-rute yang mungkin digunakan keenam orang itu untuk menyeberangi perbatasan ke negara-negara dan wilayah-wilayah tetangga.
Hamas memuji pelarian para napi itu sebagai aksi heroik yang menunjukkan perlawanan yang terus dilakukan para pejuang Palestina di dalam penjara Israel.
Para napi itu membuat terowongan bawah tanah menggunakan sendok berkarat, dari bawah wastafel kamar mandi hingga menuju luar dinding penjara.
Quds Press melaporkan seruan itu di tengah upaya Israel terus memburu para napi yang kabur tersebut.
Taher Al-Odwan membuat komentarnya sebagai tanggapan atas berita bahwa enam warga Palestina telah melarikan diri dari Penjara Gilboa, Israel, yang terkenal dengan keamanan sangat tinggi.
"Para tahanan pahlawan, yang membebaskan diri mereka dari pendudukan Israel, menjelaskan penderitaan ribuan tahanan Palestina yang tidak berdosa lainnya," tweet Al Odwan.
"Tahanan ini tidak memiliki kekurangan kecuali mereka bekerja untuk kebebasan tanah air mereka dan orang-orang mereka dari pendudukan paling kotor," ujar dia.
Mantan pejabat itu mengungkapkan harapannya bahwa para pelarian akan dilindungi dari mata-mata, intelijen, dan kolaborator pendudukan Israel.
Setelah pelarian mereka, sumber keamanan Israel mengungkapkan ketakutan mereka bahwa para pelarian mungkin sampai ke Yordania, Mesir, atau Jalur Gaza untuk melindungi diri mereka dari penangkapan kembali oleh Israel.
Otoritas Israel mendirikan pos-pos pemeriksaan di rute-rute yang mungkin digunakan keenam orang itu untuk menyeberangi perbatasan ke negara-negara dan wilayah-wilayah tetangga.
Hamas memuji pelarian para napi itu sebagai aksi heroik yang menunjukkan perlawanan yang terus dilakukan para pejuang Palestina di dalam penjara Israel.
Para napi itu membuat terowongan bawah tanah menggunakan sendok berkarat, dari bawah wastafel kamar mandi hingga menuju luar dinding penjara.
(sya)
tulis komentar anda