Gubernur Provinsi Taliban Tegaskan ISIS Bukan Ancaman Besar
Selasa, 07 September 2021 - 06:01 WIB
Itu adalah serangan paling mematikan terhadap pasukan Amerika Serikat di Afghanistan sejak 2011.
Setelah ledakan itu, militer AS mengatakan telah melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap “perencana” ISIS di provinsi Nangarhar.
Namun, Mohammad mengatakan dia tidak percaya ISIS menimbulkan ancaman besar seperti yang mereka lakukan di Irak dan Suriah.
“Di sini mereka telah menderita banyak korban di Afghanistan utara dan timur,” papar dia di Jalalabad, istana gubernur, yang sekarang dihiasi bendera Taliban.
“Dengan Taliban berkuasa, tidak akan ada alasan bagi (ISIS) untuk berada di sini. Kami tidak menganggap ISIS sebagai ancaman,” ujar dia.
Meskipun ISIS dan Taliban adalah militan garis keras, mereka berbeda dalam hal-hal kecil agama dan strategi, sementara masing-masing mengklaim sebagai pembawa bendera jihad yang sebenarnya.
Pertarungan itu telah menyebabkan pertempuran berdarah di antara keduanya.
“Komentar ISIS yang diterbitkan setelah jatuhnya Kabul menuduh Taliban mengkhianati ISIS dengan kesepakatan penarikan Amerika Serikat,” ungkap SITE Intelligence Group, yang memantau komunikasi militan.
Perkiraan terbaru kekuatan ISIS bervariasi dari 500 pejuang aktif hingga beberapa ribu orang, menurut laporan PBB pada Juli.
Namun, pembobolan penjara oleh Taliban selama serangan musim panas mereka juga menyebabkan banyak militan ISIS dibebaskan.
Setelah ledakan itu, militer AS mengatakan telah melakukan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap “perencana” ISIS di provinsi Nangarhar.
Namun, Mohammad mengatakan dia tidak percaya ISIS menimbulkan ancaman besar seperti yang mereka lakukan di Irak dan Suriah.
“Di sini mereka telah menderita banyak korban di Afghanistan utara dan timur,” papar dia di Jalalabad, istana gubernur, yang sekarang dihiasi bendera Taliban.
“Dengan Taliban berkuasa, tidak akan ada alasan bagi (ISIS) untuk berada di sini. Kami tidak menganggap ISIS sebagai ancaman,” ujar dia.
Meskipun ISIS dan Taliban adalah militan garis keras, mereka berbeda dalam hal-hal kecil agama dan strategi, sementara masing-masing mengklaim sebagai pembawa bendera jihad yang sebenarnya.
Pertarungan itu telah menyebabkan pertempuran berdarah di antara keduanya.
“Komentar ISIS yang diterbitkan setelah jatuhnya Kabul menuduh Taliban mengkhianati ISIS dengan kesepakatan penarikan Amerika Serikat,” ungkap SITE Intelligence Group, yang memantau komunikasi militan.
Perkiraan terbaru kekuatan ISIS bervariasi dari 500 pejuang aktif hingga beberapa ribu orang, menurut laporan PBB pada Juli.
Namun, pembobolan penjara oleh Taliban selama serangan musim panas mereka juga menyebabkan banyak militan ISIS dibebaskan.
tulis komentar anda