Taliban Klaim Benteng Oposisi Terakhir di Lembah Panjshir telah Dikuasai
Sabtu, 04 September 2021 - 16:01 WIB
Sebelumnya, sumber-sumber Taliban mengatakan Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan yang akan segera diumumkan.
“Baradar yang mengepalai kantor politik Taliban akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, di jabatan senior,” ungkap tiga sumber.
"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," papar seorang pejabat Taliban.
Pada Jumat, lusinan wanita memprotes di dekat istana presiden, mendesak Taliban menghormati hak-hak wanita dan pencapaian signifikan mereka dalam pendidikan dan tenaga kerja selama dua dekade terakhir.
“Demonstrasi kami (diadakan) karena tanpa kehadiran perempuan, tidak ada masyarakat yang sejahtera. Penghapusan perempuan berarti penghapusan manusia. Jika perempuan tidak hadir di suatu negara, dalam masyarakat, di kementerian atau Kabinet, negara atau Kabinet itu tidak akan berhasil,” ujar Fatema Etemadi, salah satu pengunjuk rasa.
“Uni Eropa (UE) siap terlibat dengan pemerintah baru Taliban di Kabul tetapi kelompok itu harus menghormati hak asasi manusia (HAM), termasuk hak-hak perempuan, dan tidak membiarkan Afghanistan menjadi basis terorisme,” ungkap Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
“Untuk mendukung penduduk Afghanistan, kita harus terlibat dengan pemerintah baru di Afghanistan,” papar Josep Borrell dalam pertemuan para menteri luar negeri (menlu) Uni Eropa di Slovenia.
Dia menggambarkan “keterlibatan operasional” yang tidak dengan sendirinya merupakan pengakuan formal dari pemerintah Taliban, dan akan “meningkat tergantung pada perilaku pemerintah ini.”
“Baradar yang mengepalai kantor politik Taliban akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra mendiang salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, di jabatan senior,” ungkap tiga sumber.
"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," papar seorang pejabat Taliban.
Pada Jumat, lusinan wanita memprotes di dekat istana presiden, mendesak Taliban menghormati hak-hak wanita dan pencapaian signifikan mereka dalam pendidikan dan tenaga kerja selama dua dekade terakhir.
“Demonstrasi kami (diadakan) karena tanpa kehadiran perempuan, tidak ada masyarakat yang sejahtera. Penghapusan perempuan berarti penghapusan manusia. Jika perempuan tidak hadir di suatu negara, dalam masyarakat, di kementerian atau Kabinet, negara atau Kabinet itu tidak akan berhasil,” ujar Fatema Etemadi, salah satu pengunjuk rasa.
“Uni Eropa (UE) siap terlibat dengan pemerintah baru Taliban di Kabul tetapi kelompok itu harus menghormati hak asasi manusia (HAM), termasuk hak-hak perempuan, dan tidak membiarkan Afghanistan menjadi basis terorisme,” ungkap Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell.
“Untuk mendukung penduduk Afghanistan, kita harus terlibat dengan pemerintah baru di Afghanistan,” papar Josep Borrell dalam pertemuan para menteri luar negeri (menlu) Uni Eropa di Slovenia.
Dia menggambarkan “keterlibatan operasional” yang tidak dengan sendirinya merupakan pengakuan formal dari pemerintah Taliban, dan akan “meningkat tergantung pada perilaku pemerintah ini.”
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda