Tragis, Bermimpi Hidup di Amerika, Eks Prajurit Afghanistan Tewas dalam Serangan Udara AS

Selasa, 31 Agustus 2021 - 22:32 WIB
Kelompok ISIS-K mengklaim berada di balik pemboman di bandara Kabul pada 26 Agustus lalu yang menewaskan lebih dari 170 warga sipil dan 13 anggota militer AS.



"Kami yakin kami berhasil mencapai target. Ledakan sekunder yang signifikan dari kendaraan menunjukkan adanya sejumlah besar bahan peledak," kata Kapten Bill Urban, juru bicara Komando Pusat AS, dalam sebuah pernyataan.

Urban mengakui kemungkinan korban sipil sebagai akibat dari serangan udara dalam pernyataan berikutnya.

"Kami mengetahui laporan korban sipil setelah serangan kami terhadap kendaraan di Kabul hari ini," kata Urban.

"Kami akan sangat sedih dengan potensi hilangnya nyawa tak berdosa," imbuhnya.



Bagi militer AS, Naser dan warga sipil lainnya, termasuk anak-anak, yang tewas selama serangan udara itu mungkin saja merupakan kerusakan tambahan dalam perang terpanjang dalam sejarah Amerika. Tetapi bagi Naser dan anggota keluarganya, serangan udara itu menghancurkan semua impian mereka dan mengubah hidup mereka.

"Terakhir kali kami berbicara adalah malam sebelum (serangan udara) terjadi. Kami berbicara tentang pernikahan, dia ingin menikah. Saat dia akan pindah ke AS, dia meminta uang untuk pernikahan dikirim, tetapi mimpinya tidak pernah menjadi kenyataan," kata Nasir.

Menurut Nasir, saudara laki-lakinya - yang meninggalkan tunangannya - berencana menikah Jumat ini karena dia berharap bisa membawa calon istrinya ke Amerika setelah dia menerima persetujuan untuk aplikasinya visa imigran khusus AS.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More