Pemimpin Kelompok Anti-Masker Texas Meninggal Dunia karena Covid-19
Senin, 30 Agustus 2021 - 18:56 WIB
WASHINGTON - Pemimpin kelompok anti-masker Texas, Amerika Serikat (AS), Caleb Wallace dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19. Dia meninggal dunia setelah sebulan menjalani perawatan di rumah sakit.
Wallace, seorang ayah dengan tiga anak adalah pendidik kelompok Pembela Kebebasan San Angelo untuk memprotes apa yang disebutnya sebagai "tirani Covid-19”. Dia menentang pembatasan kesehatan terkait Covid-19, khususnya penggunaan masker.
Menurut laporan San Angelo Standard-Times, Wallace mulai menerima perawatan medis pada 30 Juli setelah dibawa ke rumah sakit oleh kerabatnya.
Dia awalnya menolak untuk pergi ke rumah sakit dan tinggal beberapa hari di rumah setelah gejala pertama, termasuk sesak napas, demam tinggi dan batuk kering, muncul. Dia dilaporkan mengkonsumsi obat "resep sendiri" untuk meringankan gejalanya.
Istrinya telah meluncurkan kampanye penggalangan dana GoFundMe untuk menutupi biaya pengobatan mereka selama sakit dan kematiannya.
“Wallace telah meninggal dengan damai. Dia akan selamanya hidup di hati dan pikiran kita,” kata sang istri di halaman platform pendanaan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/8/2021).
Bulan lalu, Wallace mengorganisir aksi protes terhadap tindakan pembatasan kesehatan yang diberlakukan di tengah melonjaknya kasus varian Delta. Wallace dan mereka yang setuju dengannya tidak percaya bahwa masker dan pembatas lainnya efektif dalam memerangi pandemi.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Wallace, seorang ayah dengan tiga anak adalah pendidik kelompok Pembela Kebebasan San Angelo untuk memprotes apa yang disebutnya sebagai "tirani Covid-19”. Dia menentang pembatasan kesehatan terkait Covid-19, khususnya penggunaan masker.
Menurut laporan San Angelo Standard-Times, Wallace mulai menerima perawatan medis pada 30 Juli setelah dibawa ke rumah sakit oleh kerabatnya.
Dia awalnya menolak untuk pergi ke rumah sakit dan tinggal beberapa hari di rumah setelah gejala pertama, termasuk sesak napas, demam tinggi dan batuk kering, muncul. Dia dilaporkan mengkonsumsi obat "resep sendiri" untuk meringankan gejalanya.
Istrinya telah meluncurkan kampanye penggalangan dana GoFundMe untuk menutupi biaya pengobatan mereka selama sakit dan kematiannya.
“Wallace telah meninggal dengan damai. Dia akan selamanya hidup di hati dan pikiran kita,” kata sang istri di halaman platform pendanaan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (30/8/2021).
Bulan lalu, Wallace mengorganisir aksi protes terhadap tindakan pembatasan kesehatan yang diberlakukan di tengah melonjaknya kasus varian Delta. Wallace dan mereka yang setuju dengannya tidak percaya bahwa masker dan pembatas lainnya efektif dalam memerangi pandemi.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(ian)
tulis komentar anda