Balas Dendam, Biden Beri Komandan AS Wewenang Penuh Gempur ISIS-K

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 01:41 WIB
Presiden Joe Biden beri komandan militer AS wewenang penuh untuk menyerang kelompok ISIS-K sebagai balas dendam atas kematian 13 tentara Amerika. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Presiden Joe Biden bersiap untuk balas dendam atas tewasnya 13 tentara Amerika Serikat (AS) dalam serangan bom bunuh diri di gerbang bandara Kabul, Afghanistan. Biden telah memberikan wewenang penuh kepada komandan militer AS untuk menargetkan ISIS Khorasan atau ISIS-K.

Serangan bom bunuh diri di Abbey Gate di Bandara Internasional Hamid Karzai terjadi hari Kamis lalu. Serangan itu berlangsung saat ribuan orang berkumpul di sekitar bandara dengan harapan bisa dievakuasi keluar dari Afghanistan, negara yang kini jatuh ke tangan Taliban.



Serangan yang diklaim dilakukan oleh ISIS-K itu menewaskan 110 orang, termasuk 13 tentara Amerika.

“Komandan kami juga memberi tahu Presiden dan Wakil Presiden tentang rencana untuk mengembangkan target [ISIS-K]," bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dikutip Reuters, Sabtu (28/8/2021).



"Beberapa hari ke depan dari misi ini akan menjadi periode paling berbahaya hingga saat ini. Presiden menegaskan kembali dengan para komandan perihal persetujuannya atas semua otoritas yang mereka butuhkan untuk melakukan operasi dan melindungi pasukan kami, dan semua melaporkan kembali bahwa mereka memiliki sumber daya yang mereka yakini perlu mereka lakukan secara efektif," lanjut pernyataan Gedung Putih yang diterbitkan setelah pertemuan antara Biden dan pejabat keamanan nasionalnya pada Jumat pagi.

Menurut pernyataan itu, Biden diberitahu bahwa militer AS telah melanjutkan operasi evakuasinya di Kabul, di mana ribuan orang dilaporkan diterbangkan ke luar negeri setiap beberapa jam, dan evakuasi warga Amerika terdaftar sebagai prioritas.

Bersama dengan Biden dan wakil presiden Kamala Harris, pertemuan hari Jumat dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken, kepala Pentagon Lloyd Austin, Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley, direktur CIA dan FBI, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, dan pejabat lainnya, serta komandan dan diplomat di lapangan.

Sementara itu, laporan media-media AS menyebut korban tewas dalam serangan bom bunuh di bandara Kabul sudah mencapai 170 orang.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More