Staf Tinggalkan Dokumen Warga Afghanistan yang Kerja di Kedubes Inggris di Kabul
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 16:52 WIB
KABUL - Staf di Kementerian Luar Negeri Inggris meninggalkan dokumen berisi rincian kontak warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah Inggris.
“Dokumen penting itu tersebar di halaman kompleks Kedutaan Besar Inggris di Kabul yang disita Taliban,” papar laporan The Times.
"Panggilan telepon ke nomor-nomor pada dokumen mengungkapkan beberapa karyawan Afghanistan dan keluarga mereka tetap terdampar di sisi yang salah dari tembok perimeter bandara, beberapa hari setelah rincian mereka ditinggalkan di tanah dalam evakuasi kedutaan yang tergesa-gesa pada 15 Agustus," ungkap laporan surat kabar Inggris tersebut.
“Dokumen-dokumen itu termasuk nama dan alamat seorang anggota terkemuka staf kedutaan di Kabul, anggota staf lain dan rincian kontak mereka serta CV dan alamat pelamar pekerjaan sebagai juru bahasa,” ungkap laporan itu.
Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, dan staf asing di berbagai kedutaan besar di negara itu segera dievakuasi dari bandara Kabul dalam upaya pemerintah mereka menjaga mereka tetap aman.
Kelompok Taliban sejak itu meluncurkan berbagai upaya mencoba merehabilitasi citranya dan berjanji tidak membalas terhadap para pegawai pemerintah, tentara dan orang-orang yang bekerja untuk pemerintah Barat di Afghanistan.
Namun, media lokal dan aktivis melaporkan Taliban melakukan penggeledahan rumah dan menangkap para wartawan dan warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah asing.
Outlet media internasional juga melaporkan Taliban menyita peralatan identifikasi biometrik dan perangkat lunak yang ditinggalkan pasukan AS dan menggunakannya untuk mengidentifikasi sekutu AS di Afghanistan.
“Dokumen penting itu tersebar di halaman kompleks Kedutaan Besar Inggris di Kabul yang disita Taliban,” papar laporan The Times.
"Panggilan telepon ke nomor-nomor pada dokumen mengungkapkan beberapa karyawan Afghanistan dan keluarga mereka tetap terdampar di sisi yang salah dari tembok perimeter bandara, beberapa hari setelah rincian mereka ditinggalkan di tanah dalam evakuasi kedutaan yang tergesa-gesa pada 15 Agustus," ungkap laporan surat kabar Inggris tersebut.
“Dokumen-dokumen itu termasuk nama dan alamat seorang anggota terkemuka staf kedutaan di Kabul, anggota staf lain dan rincian kontak mereka serta CV dan alamat pelamar pekerjaan sebagai juru bahasa,” ungkap laporan itu.
Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, dan staf asing di berbagai kedutaan besar di negara itu segera dievakuasi dari bandara Kabul dalam upaya pemerintah mereka menjaga mereka tetap aman.
Kelompok Taliban sejak itu meluncurkan berbagai upaya mencoba merehabilitasi citranya dan berjanji tidak membalas terhadap para pegawai pemerintah, tentara dan orang-orang yang bekerja untuk pemerintah Barat di Afghanistan.
Namun, media lokal dan aktivis melaporkan Taliban melakukan penggeledahan rumah dan menangkap para wartawan dan warga Afghanistan yang bekerja untuk pemerintah asing.
Outlet media internasional juga melaporkan Taliban menyita peralatan identifikasi biometrik dan perangkat lunak yang ditinggalkan pasukan AS dan menggunakannya untuk mengidentifikasi sekutu AS di Afghanistan.
(sya)
tulis komentar anda