NATO Salahkan Taliban, AS Malah Beri Info Intelijen pada Taliban Soal ISIS
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 15:02 WIB
Sementara perwakilan Taliban mengatakan kelompok itu akan membuat perubahan pada keamanan.
Dia juga mengatakan tidak melihat alasan untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus bagi semua pasukan asing untuk keluar dari negara itu.
Tanggal itu awalnya ditetapkan Presiden AS Joe Biden yang telah berulang kali berjanji tetap mempertahankan batas waktu itu.
Jenderal Frank McKenzie yang memimpin Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan Pentagon bersiap untuk menghadapi sejumlah serangan tambahan dalam beberapa hari mendatang, termasuk kemungkinan bom yang dibawa mobil dan roket yang ditembakkan ke bandara.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," ujar dia, menambahkan bahwa beberapa informasi intelijen AS telah diberikan kepada Taliban.
Dia yakin beberapa serangan telah digagalkan oleh Taliban. Pernyataan itu menunjukkan AS elah menjadikan Taliban sebagai mitra dalam menghadapi serangan ISIS.
Taliban telah lama menjadi musuh ISIS yaitu sel 'Khorasan' yang aktif di Afghanistan dan muncul di provinsi Nangarhar sekitar tahun 2015.
Dalam pertempuran sebelumnya dengan ISIS, Washington secara berkala memberikan dukungan udara untuk pejuang Taliban, mendorong tentara AS bercanda menjuluki diri mereka 'Angkatan Udara Taliban'.
Peringatan keamanan dari pejabat AS, Inggris, dan Taliban dalam beberapa hari terakhir memperingatkan potensi serangan di bandara.
Adapun Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mencatat kemungkinan ancaman dari ISIS-K pada awal pekan lalu.
Dia juga mengatakan tidak melihat alasan untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus bagi semua pasukan asing untuk keluar dari negara itu.
Tanggal itu awalnya ditetapkan Presiden AS Joe Biden yang telah berulang kali berjanji tetap mempertahankan batas waktu itu.
Jenderal Frank McKenzie yang memimpin Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan Pentagon bersiap untuk menghadapi sejumlah serangan tambahan dalam beberapa hari mendatang, termasuk kemungkinan bom yang dibawa mobil dan roket yang ditembakkan ke bandara.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," ujar dia, menambahkan bahwa beberapa informasi intelijen AS telah diberikan kepada Taliban.
Dia yakin beberapa serangan telah digagalkan oleh Taliban. Pernyataan itu menunjukkan AS elah menjadikan Taliban sebagai mitra dalam menghadapi serangan ISIS.
Taliban telah lama menjadi musuh ISIS yaitu sel 'Khorasan' yang aktif di Afghanistan dan muncul di provinsi Nangarhar sekitar tahun 2015.
Dalam pertempuran sebelumnya dengan ISIS, Washington secara berkala memberikan dukungan udara untuk pejuang Taliban, mendorong tentara AS bercanda menjuluki diri mereka 'Angkatan Udara Taliban'.
Peringatan keamanan dari pejabat AS, Inggris, dan Taliban dalam beberapa hari terakhir memperingatkan potensi serangan di bandara.
Adapun Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mencatat kemungkinan ancaman dari ISIS-K pada awal pekan lalu.
tulis komentar anda