Taliban: Musik Dilarang di Afghanistan
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 03:16 WIB
Taliban baru-baru ini mengatakan akan menghormati hak-hak perempuan, tetapi berbagai laporan dari lapangan menunjukkan cerita yang berbeda, dan para perempuan mengungkapkan ketakutan bahwa Taliban akan kembali ke pemerintahannya dari tahun 1996-2001.
Selama tahun-tahun itu, perempuan tidak diizinkan bersekolah atau bekerja, hanya bisa meninggalkan rumah dengan kehadiran seorang pria dan diwajibkan mengenakan penutup kepala hingga ujung kaki.
Seorang mantan jurnalis Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu pada tahun 2015, Rukhsar Azamee, berbicaradalam program "The Story" Fox News pada hari Rabu dan mengatakan "hatinya untuk semuaperempuan di Afghanistan."
"Mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk bersekolah, kuliah, dan [tidak] memiliki hak untuk bekerja atau hanya meninggalkan rumah tanpa laki-laki. Ini menghancurkan. Menyedihkan. Kami juga melihat tanda-tanda tindakan itu. Sudah banyak perempuan sekarang, di stasiun-stasiun televisi milik negara di Kabul, bahwa wartawan perempuan dan pembawa acara televisi tidak diizinkan untuk kembali bekerja. Meski memiliki ID, kredensial untuk bekerja. Itu memprihatinkan," katanya.
Selama tahun-tahun itu, perempuan tidak diizinkan bersekolah atau bekerja, hanya bisa meninggalkan rumah dengan kehadiran seorang pria dan diwajibkan mengenakan penutup kepala hingga ujung kaki.
Seorang mantan jurnalis Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu pada tahun 2015, Rukhsar Azamee, berbicaradalam program "The Story" Fox News pada hari Rabu dan mengatakan "hatinya untuk semuaperempuan di Afghanistan."
"Mereka tidak akan memiliki kesempatan untuk bersekolah, kuliah, dan [tidak] memiliki hak untuk bekerja atau hanya meninggalkan rumah tanpa laki-laki. Ini menghancurkan. Menyedihkan. Kami juga melihat tanda-tanda tindakan itu. Sudah banyak perempuan sekarang, di stasiun-stasiun televisi milik negara di Kabul, bahwa wartawan perempuan dan pembawa acara televisi tidak diizinkan untuk kembali bekerja. Meski memiliki ID, kredensial untuk bekerja. Itu memprihatinkan," katanya.
(min)
tulis komentar anda