Aljazair Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Maroko

Rabu, 25 Agustus 2021 - 12:04 WIB
Aljazair putuskan hubungan diplomatik dengan Maroko. Foto/Al Jazeera
ALJIR - Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko , dengan alasan tindakan bermusuhan yang ditunjukkan oleh tetangganya itu telah membuat hubungan kedua negara bersitegang selama beberapa dekade.

Berbicara pada konferensi pers di Aljir, Menteri Luar Negeri Aljazair Ramdane Lamamra menuduh Maroko menggunakan spyware Pegasus terhadap pejabatnya, mendukung kelompok separatis dan gagal dalam komitmen bilateral, termasuk dalam masalah Sahara Barat.

"Kerajaan Maroko tidak pernah menghentikan tindakan permusuhannya terhadap Aljazair," katanya, mengumumkan penghentian segera hubungan diplomatik kedua negara.

"Konsulat di setiap negara, bagaimanapun, akan tetap buka," tambahnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/8/2021).





Kementerian Luar Negeri Maroko mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di media sosial bahwa pihaknya menyesali apa yang disebutnya sebagai keputusan yang tidak dapat dibenarkan. Mereka juga mengatakan akan tetap menjadi mitra yang kredibel dan setia bagi rakyat Aljazair.

Sementara perbatasan antara dua kekuatan Afrika Utara itu telah ditutup sejak tahun 1994, hubungan diplomatik keduanya belum terputus sejak dipulihkan pada tahun 1988 setelah perselisihan sebelumnya.

Maroko telah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa mereka ingin perbatasan dibuka kembali. Aljazair mengatakan harus tetap tutup untuk alasan keamanan.

Pekan lalu Aljazair mengatakan kebakaran hutan yang mematikan adalah pekerjaan dua kelompok yang dicap teroris, termasuk kelompok MAK yang mencari kemerdekaan untuk wilayah Kabylie dan yang menurut Aljazair didukung oleh Maroko, tanpa menunjukkan bukti.

Aljazair menarik duta besarnya bulan lalu setelah seorang diplomat Maroko di New York menyerukan agar rakyat Kabylie memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri.

Maroko menawarkan untuk mengirim bantuan untuk memerangi kebakaran, tetapi tidak ada tanggapan publik dari Aljazair.

Hubungan kedua negara telah memburuk sejak tahun lalu, ketika masalah Sahara Barat berkobar setelah bertahun-tahun relatif tenang. Maroko menganggap wilayah yang disengketakan sebagai miliknya. Sementara Aljazair mendukung gerakan kemerdekaan Polisario.

Polisario mengatakan pada bulan November bahwa mereka melanjutkan perjuangan bersenjatanya. Pada bulan Desember, Amerika Serikat (AS) mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat dengan imbalan Rabat meningkatkan hubungannya dengan Israel.



Maroko menyebut Aljazair sebagai "pihak yang sebenarnya" dalam sengketa Sahara Barat.

"Aljazair akan tetap teguh pada posisinya dalam masalah Sahara Barat," kata Lamamra.



Dia juga menuduh Maroko menggunakan spyware Pegasus untuk spionase terhadap beberapa pejabat Aljazair. Maroko telah membantah memiliki perangkat lunak tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More