Yunani Pagari Perbatasan dengan Turki, Cegah ’Banjir’ Migran dari Afghanistan
Minggu, 22 Agustus 2021 - 21:51 WIB
ATHENA - Yunani memagari perbatasan mereka dengan Turki untuk cegah “banjir’ migran dari Afghanistan . Yunani mengatakan, pagar di sepanjang perbatasan berjarak 40 kilometer telah rampung dibangun.
Selain membangun pagar, Yunani juga memasang sistem pengawasan baru untuk menghentikan kemungkinan pencari suaka yang mencoba mencapai Eropa setelah Taliban menguasai Afghanistan.
Peristiwa di Afghanistan telah memicu ketakutan di Uni Eropa(UE) akan terulangnya krisis pengungsi 2015, ketika hampir satu juta orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah. Di mana, hampir separuhnya menyeberang ke Yunani dari Turki sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara kaya Eropa.
Yunani berada di garis depan saat krisis itu terjadi dan mengatakan pasukan di perbatasan dalam kondisi waspada untuk memastikan mereka lagi tidak menjadi pintu gerbang Eropa untuk menerima para migran.
“Krisis Afghanistan telah menciptakan kemungkinan arus migran,” kata Menteri Perlindungan Warga Yunani, Michalis Chrisochoidis, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/8/2021).
“Kami tidak bisa menunggu, secara pasif, untuk dampak yang mungkin terjadi. Perbatasan kami akan tetap aman dan tidak dapat diganggu gugat,” sambungnya.
Yunani sendiri telah memperketat kebijakan migrasinya dalam beberapa bulan terakhir dengan memagari kamp-kamp migrannya dan meluncurkan tender di seluruh UE untuk membangun dua fasilitas tipe tertutup di pulau Samos dan Lesbos, yang berlokasi dekat dengan Turki.
Selain membangun pagar, Yunani juga memasang sistem pengawasan baru untuk menghentikan kemungkinan pencari suaka yang mencoba mencapai Eropa setelah Taliban menguasai Afghanistan.
Peristiwa di Afghanistan telah memicu ketakutan di Uni Eropa(UE) akan terulangnya krisis pengungsi 2015, ketika hampir satu juta orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah. Di mana, hampir separuhnya menyeberang ke Yunani dari Turki sebelum melakukan perjalanan ke negara-negara kaya Eropa.
Yunani berada di garis depan saat krisis itu terjadi dan mengatakan pasukan di perbatasan dalam kondisi waspada untuk memastikan mereka lagi tidak menjadi pintu gerbang Eropa untuk menerima para migran.
“Krisis Afghanistan telah menciptakan kemungkinan arus migran,” kata Menteri Perlindungan Warga Yunani, Michalis Chrisochoidis, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/8/2021).
“Kami tidak bisa menunggu, secara pasif, untuk dampak yang mungkin terjadi. Perbatasan kami akan tetap aman dan tidak dapat diganggu gugat,” sambungnya.
Yunani sendiri telah memperketat kebijakan migrasinya dalam beberapa bulan terakhir dengan memagari kamp-kamp migrannya dan meluncurkan tender di seluruh UE untuk membangun dua fasilitas tipe tertutup di pulau Samos dan Lesbos, yang berlokasi dekat dengan Turki.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda