Pentagon: Warga AS Dipukuli Taliban Saat Berusaha Capai Bandara Kabul

Minggu, 22 Agustus 2021 - 16:35 WIB
Pesawat militer AS di bandara Kabul, bersiap membawa keluar pengungsi Afghanistan dan warga Amerika. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Pentagon menyatakan, sejumlah warga Amerika Serikat (AS) dipukuli Taliban saat berusaha untuk mencapai bandara Kabul. Ini adalah insiden baru, di mana Taliban melanggar janji mereka, bahwa mereka tidak akan “menyentuh” warga asing.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan, bukan hanya warga AS, sejumlah warga Afghanistan yang berusaha mencapai bandara untuk meninggalkan negara itu, juga ditangkap dan dipukuli, sebelum akhirnya diizinkan memasuki kawasan bandara.

“Kami mengetahui kasus-kasus, sejumlah kecil yang kami ketahui. Kami tidak memiliki visibilitas yang sempurna, tetapi kami mengetahui sejumlah kecil kasus di mana beberapa orang Amerika dan tentu saja, warga Afghanistan. Warga Afghanistan yang ingin kami evakuasi telah dilecehkan dan dalam beberapa kasus, dipukuli,” ucap Kirby.

Kirby, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (22/8/2021), juga mengatakan bahwa sebagian besar orang Amerika yang memiliki kredensial mereka diizinkan untuk melalui pos pemeriksaan Taliban.



“Kami mengetahui kasus-kasus sporadis, di mana mereka tidak diizinkan, di mana ada beberapa pelecehan yang terjadi, dan ya, beberapa kekerasan fisik telah terjadi dalam seminggu terakhir,” ujarnya.

“Apa yang tampaknya terjadi adalah bahwa tidak setiap anggota Taliban mendapatkan arahan atau memutuskan untuk mematuhi arahan untuk mengizinkan orang Amerika pergi ke bandara,” tambahnya.

Sementara itu, Mayor Jenderal Angkatan Darat AS, Hank Taylor mengatakan sekitar 17 ribu orang telah dievakuasi dari Afghanistan, di mana sebagian besar adalah warga Afghanistan. Dari 17 ribu yang dievakuasi, hanya terdapat 2.500 warga AS dalam penerbangan keluar Afghanistan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More