Taliban Klaim Saudara Mantan Presiden Ghani Berjanji Setia pada Imarah Islam
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 22:01 WIB
KABUL - Taliban mengklaim Hashmat Ghani, adik laki-laki mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, telah berjanji setia kepada kelompok tersebut.
"Hashmat Ghani, saudara mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, bersumpah setia kepada Imarah Islam di hadapan Khalil al-Rahman Haqqani (pemimpin jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban)," ungkap pernyataan itu.
Sebelumnya pada Sabtu, penyiar Afghan Shamshad News melaporkan Haqqani bertemu Gulbuddin Hekmatyar, mantan perdana menteri (PM) Afghanistan dan ketua partai politik Hezb-e-Islami, di Kabul.
Satu sumber mengatakan kepada Sputnik bahwa kepala kantor politik Taliban, Abdul Ghani Baradar, juga tiba di Kabul pada Sabtu untuk merundingkan pembentukan pemerintah Afghanistan yang baru.
Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu setelah Taliban merebut Afghanistan dengan memasuki ibu kota pada 15 Agustus.
Ghani yang saat ini berada di UEA menyatakan bahwa dia bermaksud kembali ke Afghanistan dalam waktu dekat untuk memberikan "keadilan" bagi semua warga negara Afghanistan.
Ghani juga membantah laporan sebelumnya bahwa dia telah meninggalkan negara Asia Tengah itu dengan menggondol uang jutaan dolar.
Dia menekankan tuduhan semacam itu sepenuhnya salah dan tidak berdasar.
Laporan tentang presiden yang diasingkan itu telah melarikan diri dari Afghanistan dengan uang tunai jutaan dolar muncul saat juru bicara kedutaan Rusia mengatakan kepada Sputnik bahwa Ghani telah pergi dengan empat mobil yang telah diisi uang sampai penuh.
"Mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi semuanya tidak muat," ujar pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan, "Sebagian uang itu tertinggal di landasan."
Laporan selanjutnya menunjukkan jumlah dolar yang dibawa Ghani lebih dari USD169 juta. Namun, angka itu tidak pernah dikonfirmasi.
Ketika Taliban mencapai Kabul dan Ghani melarikan diri dari negara itu, ribuan warga Afghanistan bergegas ke Bandara Kabul dalam upaya melarikan diri karena takut akan pembalasan dari para militan. Amrullah Saleh, wakil presiden pertama dari pemerintahan Ghani, dan Front Perlawanan Nasional Afghanistan memimpin perlawanan terhadap Taliban saat Ghani melarikan diri.
"Hashmat Ghani, saudara mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, bersumpah setia kepada Imarah Islam di hadapan Khalil al-Rahman Haqqani (pemimpin jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban)," ungkap pernyataan itu.
Sebelumnya pada Sabtu, penyiar Afghan Shamshad News melaporkan Haqqani bertemu Gulbuddin Hekmatyar, mantan perdana menteri (PM) Afghanistan dan ketua partai politik Hezb-e-Islami, di Kabul.
Satu sumber mengatakan kepada Sputnik bahwa kepala kantor politik Taliban, Abdul Ghani Baradar, juga tiba di Kabul pada Sabtu untuk merundingkan pembentukan pemerintah Afghanistan yang baru.
Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu setelah Taliban merebut Afghanistan dengan memasuki ibu kota pada 15 Agustus.
Ghani yang saat ini berada di UEA menyatakan bahwa dia bermaksud kembali ke Afghanistan dalam waktu dekat untuk memberikan "keadilan" bagi semua warga negara Afghanistan.
Ghani juga membantah laporan sebelumnya bahwa dia telah meninggalkan negara Asia Tengah itu dengan menggondol uang jutaan dolar.
Dia menekankan tuduhan semacam itu sepenuhnya salah dan tidak berdasar.
Laporan tentang presiden yang diasingkan itu telah melarikan diri dari Afghanistan dengan uang tunai jutaan dolar muncul saat juru bicara kedutaan Rusia mengatakan kepada Sputnik bahwa Ghani telah pergi dengan empat mobil yang telah diisi uang sampai penuh.
"Mereka mencoba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi semuanya tidak muat," ujar pejabat itu.
Pejabat itu menambahkan, "Sebagian uang itu tertinggal di landasan."
Laporan selanjutnya menunjukkan jumlah dolar yang dibawa Ghani lebih dari USD169 juta. Namun, angka itu tidak pernah dikonfirmasi.
Ketika Taliban mencapai Kabul dan Ghani melarikan diri dari negara itu, ribuan warga Afghanistan bergegas ke Bandara Kabul dalam upaya melarikan diri karena takut akan pembalasan dari para militan. Amrullah Saleh, wakil presiden pertama dari pemerintahan Ghani, dan Front Perlawanan Nasional Afghanistan memimpin perlawanan terhadap Taliban saat Ghani melarikan diri.
(sya)
tulis komentar anda