Partai Komunis China Tak Percaya Kim Jong-un Sakit Kritis
Selasa, 21 April 2020 - 13:37 WIB
Media pemerintah Korut terakhir kali melaporkan kegiatan Kim pada 12 April 2020. Namun, ketidakhadiran diktator muda itu dalam perayaan hari ulang tahun mendiang pendiri Korut; Kim Il Sung, 15 April lalu memicu spekulasi tentang kondisi kesehatan Kim. Pendiri Korut tersebut tidak lain adalah kakek Kim Jong-un.
Daily NK, media online yang sebagian besar dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, mengatakan Kim Jong-un telah menjalani prosedur kardiovaskular awal bulan ini dan sedang memulihkan diri di sebuah villa di provinsi Phyongan Utara.
"Merokok berlebihan, obesitas, dan kelelahan adalah penyebab langsung dari perawatan untuk kardiovaskular Kim yang mendesak," kata sumber Korut yang tidak disebutkan namanya yang dikutip Daily NK.
Rezim Pyongyang sendiri tidak memberikan konfirmasi atas laporan media AS. (Baca juga: Kim Jong-un Disebut dalam Bahaya Besar usai Operasi, Ini Respons Korsel )
Ahn Chan-il, seorang pembelot Korut yang berubah menjadi peneliti yang berbasis di Seoul, mengatakan operasi jantung membutuhkan peralatan medis canggih dan hanya dapat diakses di sebuah fasilitas di Pyongyang."Itu tidak masuk akal untuk mengangkutnya di tempat lain untuk operasi," katanya merujuk pada pemimpin Korut tersebut.
"Tidak ada yang dikonfirmasi pada saat ini, dan masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan tentang kondisinya," imbuh dia.
Daily NK, media online yang sebagian besar dijalankan oleh para pembelot Korea Utara, mengatakan Kim Jong-un telah menjalani prosedur kardiovaskular awal bulan ini dan sedang memulihkan diri di sebuah villa di provinsi Phyongan Utara.
"Merokok berlebihan, obesitas, dan kelelahan adalah penyebab langsung dari perawatan untuk kardiovaskular Kim yang mendesak," kata sumber Korut yang tidak disebutkan namanya yang dikutip Daily NK.
Rezim Pyongyang sendiri tidak memberikan konfirmasi atas laporan media AS. (Baca juga: Kim Jong-un Disebut dalam Bahaya Besar usai Operasi, Ini Respons Korsel )
Ahn Chan-il, seorang pembelot Korut yang berubah menjadi peneliti yang berbasis di Seoul, mengatakan operasi jantung membutuhkan peralatan medis canggih dan hanya dapat diakses di sebuah fasilitas di Pyongyang."Itu tidak masuk akal untuk mengangkutnya di tempat lain untuk operasi," katanya merujuk pada pemimpin Korut tersebut.
"Tidak ada yang dikonfirmasi pada saat ini, dan masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan tentang kondisinya," imbuh dia.
(min)
tulis komentar anda