Tekor Rp4 Triliun Per Hari Selama 20 Tahun, Alasan AS Tinggalkan Afghanistan
Rabu, 18 Agustus 2021 - 11:00 WIB
Peneliti Brown University memperkirakan lebih dari USD500 miliar bunga telah dibayarkan (termasuk dalam jumlah total USD2,26 triliun).
Mereka memperkirakan pada tahun 2050 biaya bunga saja atas utang perang Afghanistan bisa mencapai USD6,5 triliun. Itu sama dengan USD20.000 untuk setiap warga negara AS.
Video yang diambil dari landasan bandara Kabul menunjukkan 6.000 tentara AS yang dikirim ke sana belum mampu membuat garis batas bahkan di sekitar landasan pacu, di mana warga Afghanistan diperlihatkan merangkak satu sama lain untuk masuk ke pesawat.
Satu penerbangan mengangkut 640 orang, dengan lebih dari 10.000 warga AS dikatakan masih menunggu evakuasi dan ribuan orang lainnya berlindung di bandara.
Beberapa orang begitu putus asa untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban sehingga mereka bergelantungan pada roda pesawat yang berangkat dari bandara Kabul, hanya untuk jatuh dan tewas mengenaskan saat pesawat mulai menanjak tinggi di udara.
Bahkan semakin kecil harapan untuk lolos bagi generasi perempuan dan anak perempuan Afghanistan yang tumbuh di masa yang agak lebih liberal, tetapi sekarang menghadapi kemungkinan kebijakan keras Taliban.
Diperkirakan ada 1,6 juta lebih banyak wanita yang bekerja di Afghanistan dibandingkan 20 tahun lalu. Taliban bisa saja membalikkan itu semua, dengan korban manusia yang tak terhitung.
Taliban memang menjanjikan pemerintahan yang lebih moderat, namun sejauh ini hal itu baru sebatas janji. Kenyataan di lapangan masih membuat khawatir banyak pihak di dalam dan luar negeri.
Mereka memperkirakan pada tahun 2050 biaya bunga saja atas utang perang Afghanistan bisa mencapai USD6,5 triliun. Itu sama dengan USD20.000 untuk setiap warga negara AS.
Video yang diambil dari landasan bandara Kabul menunjukkan 6.000 tentara AS yang dikirim ke sana belum mampu membuat garis batas bahkan di sekitar landasan pacu, di mana warga Afghanistan diperlihatkan merangkak satu sama lain untuk masuk ke pesawat.
Satu penerbangan mengangkut 640 orang, dengan lebih dari 10.000 warga AS dikatakan masih menunggu evakuasi dan ribuan orang lainnya berlindung di bandara.
Beberapa orang begitu putus asa untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban sehingga mereka bergelantungan pada roda pesawat yang berangkat dari bandara Kabul, hanya untuk jatuh dan tewas mengenaskan saat pesawat mulai menanjak tinggi di udara.
Bahkan semakin kecil harapan untuk lolos bagi generasi perempuan dan anak perempuan Afghanistan yang tumbuh di masa yang agak lebih liberal, tetapi sekarang menghadapi kemungkinan kebijakan keras Taliban.
Diperkirakan ada 1,6 juta lebih banyak wanita yang bekerja di Afghanistan dibandingkan 20 tahun lalu. Taliban bisa saja membalikkan itu semua, dengan korban manusia yang tak terhitung.
Taliban memang menjanjikan pemerintahan yang lebih moderat, namun sejauh ini hal itu baru sebatas janji. Kenyataan di lapangan masih membuat khawatir banyak pihak di dalam dan luar negeri.
(sya)
tulis komentar anda