Rusia Sebut Kabul Lebih Aman di Bawah Taliban Daripada Era Presiden Ghani

Selasa, 17 Agustus 2021 - 18:33 WIB
Seorang anggota pasukan Taliban (kiri) duduk di atas kendaraan lapis baja di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul. Foto/Strait Times/Reuters
MOSKOW - Duta Besar Rusia untuk Afghanistan memuji tindakan Taliban dan mengatakan kelompok itu, yang masih secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia, telah membuat Kabul lebih aman dalam 24 jam pertama daripada di bawah otoritas sebelumnya.

Komentar Duta Besar Dmitry Zhirnov mencerminkan upaya Rusia untuk memperdalam hubungannya yang telah terjalin dengan baik dengan Taliban sambil berhenti, untuk saat ini, mengakui kelompok Islam garis keras itu sebagai penguasa sah dari sebuah negara yang Moskow sendiri coba dan gagal kendalikan sebelumnya. Uni Soviet menarik pasukan terakhirnya pada tahun 1989.

Rusia ingin memastikan bahwa ketidakstabilan di Afghanistan tidak meluas ke Asia Tengah, bagian dari bekas Uni Soviet yang dianggapnya sebagai "halaman belakangnya" sendiri, dan tidak menjadi landasan bagi kelompok-kelompok ekstrem Islam lainnya.

Rusia, seperti banyak negara lain, mengatakan terkejut dengan kecepatan kilat yang digunakan Taliban untuk menguasai negara itu bahkan ketika pasukan AS masih berusaha mengevakuasi warga Amerika.

Berbicara kepada stasiun radio Ekho Moskvy Moskow, Zhirnov mengatakan dia terkesan dengan perilaku Taliban sejauh ini, menggambarkan pendekatan yang dilakukan Taliban baik, positif dan seperti biasa.



"Situasinya damai dan baik dan semuanya telah tenang di kota. Situasi di Kabul sekarang di bawah Taliban lebih baik daripada di bawah (Presiden) Ashraf Ghani," kata Zhirnov seperti dikutip dari Strait Times, Selasa (17/8/2021).

Ghani, yang lokasinya tidak diketahui setelah melarikan diri pada hari Minggu, mengatakan dia ingin mencegah pertumpahan darah.



"Kemarin rezim jatuh seperti rumah kartu," kata Zhirnov. "Ada perasaan kacau, kekosongan kekuasaan, dan penjarah turun ke jalan," ungkapnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More