Taliban Setuju Izinkan Evakuasi Warga Sipil di Bandara Kabul Afghanistan
Selasa, 17 Agustus 2021 - 10:10 WIB
Situasi menjadi kacau dan penuhi rasa putus asa sejak Taliban menguasai Kabul pada Minggu, tanpa banyak hambatan.
Taliban mengumumkan sekarang menguasai Afghanistan, 20 tahun setelah pasukan AS menyerbu negara itu setelah serangan teror 11 September 2001.
Sejauh ini, tampaknya Taliban memang menahan diri untuk mencoba mengambil alih bandara, bagian terakhir dari negara itu yang tidak berada dalam kekuasaan Taliban.
Faktanya, seorang reporter CNN di tempat kejadian mengatakan pada Senin malam di Kabul bahwa para pejuang Taliban menyediakan pengendalian massa di luar bandara, untuk memungkinkan masuknya orang-orang secara lebih tertib ke kompleks bandara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken telah memperingatkan setiap upaya Taliban mengganggu evakuasi akan membawa pembalasan cepat.
Diperkirakan ada 6.000 tentara AS di lokasi itu untuk mengamankan bandara dan membantu evakuasi warga sipil.
“Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengumumkan militer AS sekarang mengendalikan operasi di bandara, dan pejabat yang mengawasi logistik mengatakan mungkin menerbangkan sekitar 5.000 orang per hari keluar dari bandara dengan aman,” ungkap beberapa laporan.
Prioritas diberikan kepada para staf di kedutaan besar, termasuk sekitar 4.000 orang di kedutaan besar AS di Kabul, bersama dengan puluhan ribu warga Afghanistan yang membantu AS dan sekutunya selama perang 20 tahun.
Tapi warga biasa sekarang bergegas ke bandara dan analis militer yang berbicara kepada media Amerika Serikat mengatakan di beberapa titik, penerbangan militer terakhir akan lepas landas, meninggalkan siapa pun yang tersisa di Afghanistan menghadapi masa depan yang sangat tidak pasti.
Taliban mengumumkan sekarang menguasai Afghanistan, 20 tahun setelah pasukan AS menyerbu negara itu setelah serangan teror 11 September 2001.
Sejauh ini, tampaknya Taliban memang menahan diri untuk mencoba mengambil alih bandara, bagian terakhir dari negara itu yang tidak berada dalam kekuasaan Taliban.
Faktanya, seorang reporter CNN di tempat kejadian mengatakan pada Senin malam di Kabul bahwa para pejuang Taliban menyediakan pengendalian massa di luar bandara, untuk memungkinkan masuknya orang-orang secara lebih tertib ke kompleks bandara.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken telah memperingatkan setiap upaya Taliban mengganggu evakuasi akan membawa pembalasan cepat.
Diperkirakan ada 6.000 tentara AS di lokasi itu untuk mengamankan bandara dan membantu evakuasi warga sipil.
“Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengumumkan militer AS sekarang mengendalikan operasi di bandara, dan pejabat yang mengawasi logistik mengatakan mungkin menerbangkan sekitar 5.000 orang per hari keluar dari bandara dengan aman,” ungkap beberapa laporan.
Prioritas diberikan kepada para staf di kedutaan besar, termasuk sekitar 4.000 orang di kedutaan besar AS di Kabul, bersama dengan puluhan ribu warga Afghanistan yang membantu AS dan sekutunya selama perang 20 tahun.
Tapi warga biasa sekarang bergegas ke bandara dan analis militer yang berbicara kepada media Amerika Serikat mengatakan di beberapa titik, penerbangan militer terakhir akan lepas landas, meninggalkan siapa pun yang tersisa di Afghanistan menghadapi masa depan yang sangat tidak pasti.
(sya)
tulis komentar anda