Presiden Ghani Kabur saat Taliban Datang, Publik Afghanistan Marah
Senin, 16 Agustus 2021 - 07:16 WIB
KABUL - Presiden Ashraf Ghani kabur atawa melarikan diri dari Afghanistan ketika Taliban memasuki ibu kota negara itu, Kabul. Tindakan presiden telah memicu kemarahan dan kebingungan publik setempat.
Taliban telah menang dan kini berusaha merebut kembali kekuasaan mereka 20 tahun lalu setelah digulingkan dalam invasi militer NATO pimpinan Amerika Serikat (AS).
Minggu malam, diumumkan bahwa Ghani telah meninggalkan negara itu dengan beberapa anggota kabinetnya.
"Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan Afghanistan," kesal Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah, yang tak sudi lagi mengakui Ghani sebagai presiden.
"Dia telah meninggalkan negara ini, dan [untuk itu] Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya," ujarnya dalam sebuah video yang di-posting di halaman Facebook-nya.
Runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat di Kabul terjadi setelah serangan kilat Taliban yang dimulai pada 6 Agustus dan menyebabkan perebutan lebih dari dua lusin provinsi Afghanistan pada Minggu pagi.
Ghani telah kabur, tetapi 38 juta rakyat Afghanistan tetap di sana.
Beberapa provinsi terakhir yang jatuh berada di timur negara itu, dengan kota Jalalabad menjadi yang terakhir dari kota-kota besar negara itu yang direbut oleh Taliban setelah kesepakatan dicapai antara para tetua setempat, gubernur dan anggota kelompok bersenjata tersebut.
Taliban telah menang dan kini berusaha merebut kembali kekuasaan mereka 20 tahun lalu setelah digulingkan dalam invasi militer NATO pimpinan Amerika Serikat (AS).
Minggu malam, diumumkan bahwa Ghani telah meninggalkan negara itu dengan beberapa anggota kabinetnya.
"Mantan Presiden Afghanistan telah meninggalkan Afghanistan," kesal Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah, yang tak sudi lagi mengakui Ghani sebagai presiden.
"Dia telah meninggalkan negara ini, dan [untuk itu] Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya," ujarnya dalam sebuah video yang di-posting di halaman Facebook-nya.
Runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Barat di Kabul terjadi setelah serangan kilat Taliban yang dimulai pada 6 Agustus dan menyebabkan perebutan lebih dari dua lusin provinsi Afghanistan pada Minggu pagi.
Ghani telah kabur, tetapi 38 juta rakyat Afghanistan tetap di sana.
Beberapa provinsi terakhir yang jatuh berada di timur negara itu, dengan kota Jalalabad menjadi yang terakhir dari kota-kota besar negara itu yang direbut oleh Taliban setelah kesepakatan dicapai antara para tetua setempat, gubernur dan anggota kelompok bersenjata tersebut.
tulis komentar anda