Nigeria Protes Penyiksaan Pejabat Diplomatiknya oleh Oknum Aparat Indonesia
Selasa, 10 Agustus 2021 - 20:20 WIB
ABUJA - Pemerintah Federal Nigeria telah menyatakan protes atas penganiayaan terhadap petugas Komisi Tinggi dan Konsulat Nigeria di Indonesia, yang diidentifikasi hanya sebagai Ibrahim, oleh oknum aparat Indonesia.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Nigeria menyatakan penangkapan dan penanganan pejabat diplomatik bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Wina yang mengatur Hubungan Diplomatik dan Konsuler antar negara.
Pemerintah Nigeria mengatakan telah menulis surat kepada pemerintah Indonesia atas perlakuan buruk yang dilakukan kepada Agen Diplomatiknya di Indonesia.
Pemerintah federal Nigeria telah memanggil Duta Besar Indonesia untuk Nigeria yang juga telah mengajukan permintaan maaf tanpa pamrih atas nama pemerintah Indonesia atas perlakuan buruk terhadap warga negara Nigeria.
Dalam pernyataan pada Senin, pemerintah mengatakan, “Kementerian Luar Negeri menerima laporan dan telah melihat video yang beredar mengenai insiden yang tidak dapat diterima di Jakarta, Indonesia, mengenai penanganan dan penangkapan seorang Agen Diplomatik Nigeria di depan markas resminya pada 7 Agustus 2021.”
“Insiden yang tidak menguntungkan ini bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Wina yang mengatur Hubungan Diplomatik dan Konsuler antar negara. Pemerintah Nigeria telah memprotes keras kepada Pemerintah Indonesia, dan Duta Besar Indonesia untuk Nigeria dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Nigeria,” papar pernyataan pemerintah Nigeria, dilansir Sahara Reporters.
“Duta Besar menjelaskan apa yang dia pahami terjadi dan meminta maaf tanpa pamrih atas nama Pemerintah Indonesia, Pemerintah Nigeria telah mengirimkan protes resmi kepada Pemerintah Indonesia,” ungkap pernyataan pemerintah Nigeria.
“Duta Besar Nigeria untuk Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa pejabat imigrasi yang terlibat sejak itu datang ke Kedutaan Besar Nigeria untuk meminta maaf kepada Duta Besar dan diplomat yang bersangkutan,” papar pernyataan pemerintah Nigeria.
Sahara Reporters telah melaporkan sebelumnya bahwa petugas bernama Ibrahim itu telah pergi ke supermarket untuk berbelanja pada Sabtu 7 Agustus 2021, ketika oknum aparat Indonesia datang padanya.
Sahara Reporters melaporkan, Ibrahim juga terdengar berteriak bahwa dia tidak bisa bernapas tetapi oknum petugas mengabaikan permohonannya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Nigeria menyatakan penangkapan dan penanganan pejabat diplomatik bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Wina yang mengatur Hubungan Diplomatik dan Konsuler antar negara.
Pemerintah Nigeria mengatakan telah menulis surat kepada pemerintah Indonesia atas perlakuan buruk yang dilakukan kepada Agen Diplomatiknya di Indonesia.
Pemerintah federal Nigeria telah memanggil Duta Besar Indonesia untuk Nigeria yang juga telah mengajukan permintaan maaf tanpa pamrih atas nama pemerintah Indonesia atas perlakuan buruk terhadap warga negara Nigeria.
Dalam pernyataan pada Senin, pemerintah mengatakan, “Kementerian Luar Negeri menerima laporan dan telah melihat video yang beredar mengenai insiden yang tidak dapat diterima di Jakarta, Indonesia, mengenai penanganan dan penangkapan seorang Agen Diplomatik Nigeria di depan markas resminya pada 7 Agustus 2021.”
“Insiden yang tidak menguntungkan ini bertentangan dengan hukum internasional dan Konvensi Wina yang mengatur Hubungan Diplomatik dan Konsuler antar negara. Pemerintah Nigeria telah memprotes keras kepada Pemerintah Indonesia, dan Duta Besar Indonesia untuk Nigeria dipanggil oleh Menteri Luar Negeri Nigeria,” papar pernyataan pemerintah Nigeria, dilansir Sahara Reporters.
“Duta Besar menjelaskan apa yang dia pahami terjadi dan meminta maaf tanpa pamrih atas nama Pemerintah Indonesia, Pemerintah Nigeria telah mengirimkan protes resmi kepada Pemerintah Indonesia,” ungkap pernyataan pemerintah Nigeria.
“Duta Besar Nigeria untuk Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa pejabat imigrasi yang terlibat sejak itu datang ke Kedutaan Besar Nigeria untuk meminta maaf kepada Duta Besar dan diplomat yang bersangkutan,” papar pernyataan pemerintah Nigeria.
Sahara Reporters telah melaporkan sebelumnya bahwa petugas bernama Ibrahim itu telah pergi ke supermarket untuk berbelanja pada Sabtu 7 Agustus 2021, ketika oknum aparat Indonesia datang padanya.
Sahara Reporters melaporkan, Ibrahim juga terdengar berteriak bahwa dia tidak bisa bernapas tetapi oknum petugas mengabaikan permohonannya.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda