Para Kontraktor Asing dalam Perang AS di Afghanistan Terdampar di Dubai
Selasa, 10 Agustus 2021 - 06:27 WIB
DUBAI - Beberapa kontraktor asing yang mendukung logistik "perang selamanya" Amerika Serikat (AS) di Afghanistan sekarang menemukan diri mereka terdampar di Dubai tanpa jalan untuk pulang.
Setelah hampir dua dekade, penarikan cepat AS dari Afghanistan telah menjungkirbalikkan kehidupan ribuan kontraktor keamanan swasta dari beberapa negara termiskin di dunia.
Para kontraktor itu bukan tentara bayaran tetapi pekerja sewaan yang melayani upaya perang AS.
Selama bertahun-tahun, mereka bekerja keras di balik layar sebagai pembersih, juru masak, pekerja konstruksi, server, dan teknisi di pangkalan AS yang luas.
Dalam evakuasi yang tergesa-gesa, sejumlah pekerja asing yang berusaha pulang ke Filipina dan negara-negara lain yang membatasi perjalanan internasional karena pandemi, telah terjebak di hotel-hotel di seluruh Dubai.
Ketika AS membawa pulang pasukannya yang tersisa dan meninggalkan pangkalannya, para ahli mengatakan keberangkatan pasukan logistik Pentagon yang kacau mengungkapkan kebenaran yang tidak nyaman tentang sistem yang diprivatisasi yang lama rentan terhadap salah urus.
Setelah hampir dua dekade, penarikan cepat AS dari Afghanistan telah menjungkirbalikkan kehidupan ribuan kontraktor keamanan swasta dari beberapa negara termiskin di dunia.
Para kontraktor itu bukan tentara bayaran tetapi pekerja sewaan yang melayani upaya perang AS.
Selama bertahun-tahun, mereka bekerja keras di balik layar sebagai pembersih, juru masak, pekerja konstruksi, server, dan teknisi di pangkalan AS yang luas.
Dalam evakuasi yang tergesa-gesa, sejumlah pekerja asing yang berusaha pulang ke Filipina dan negara-negara lain yang membatasi perjalanan internasional karena pandemi, telah terjebak di hotel-hotel di seluruh Dubai.
Ketika AS membawa pulang pasukannya yang tersisa dan meninggalkan pangkalannya, para ahli mengatakan keberangkatan pasukan logistik Pentagon yang kacau mengungkapkan kebenaran yang tidak nyaman tentang sistem yang diprivatisasi yang lama rentan terhadap salah urus.
Lihat Juga :
tulis komentar anda