Gadis Kasta Terendah India Diperkosa Ramai-ramai, Dibunuh, dan Dikremasi Paksa
Kamis, 05 Agustus 2021 - 05:29 WIB
Polisi mengatakan mereka telah menangkap empat tersangka dan membuka penyelidikan atas insiden tersebut.
Gadis itu, yang tidak dapat diidentifikasi namanya menurut hukum India, pergi untuk mengambil air minum dari pendingin air di krematorium itu menurut kata ibunya kepada Al Jazeera pada Rabu (4/8).
“Ayahnya pergi ke pasar untuk membeli sayuran. Satu jam berlalu tetapi dia tidak kembali dan saya menjadi cemas. Jadi saya bergegas ke krematorium di mana pendeta mengatakan kepada saya, 'Putrimu sudah mati’,” ujar sang ibu.
“Saya terkejut dan meminta pendeta untuk memberi tahu saya bagaimana putri saya bisa mati. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin membawanya ke kantor polisi dan rumah sakit tetapi dia menolak, dengan mengatakan, 'Jangan lakukan itu. Saya akan memberi Anda uang tetapi mari kita selesaikan masalah ini di sini. Anda tidak akan bisa melawan kasus ini',” ujar sang ibu.
Ibu gadis itu mengatakan Radhey Shyam, pendeta berusia 55 tahun, mengatakan kepadanya bahwa putrinya meninggal karena tersengat listrik saat mengisi air.
“Tapi saya merasa dia berbohong,” ujar dia kepada Al Jazeera. Dia bersikeras ingin melihat tubuh putrinya.
“Dia terbaring tak bernyawa. Ada memar di tubuhnya, wajahnya pucat dan pakaiannya basah,” kenang sang ibu, suaranya pecah.
Sementara itu, pendeta Hindu dan rekan-rekannya mengunci gerbang krematorium dan secara paksa mengkremasi tubuh gadis itu, meskipun ada protes dari ibu yang tak berdaya tersebut.
Begitu berita tentang kejadian itu menyebar, ayah gadis itu dan tetangga mereka bergegas ke krematorium.
Mereka menangkap pendeta dan tiga orang lainnya, yang menurut laporan media setempat, mengaku memperkosa gadis muda itu.
Gadis itu, yang tidak dapat diidentifikasi namanya menurut hukum India, pergi untuk mengambil air minum dari pendingin air di krematorium itu menurut kata ibunya kepada Al Jazeera pada Rabu (4/8).
“Ayahnya pergi ke pasar untuk membeli sayuran. Satu jam berlalu tetapi dia tidak kembali dan saya menjadi cemas. Jadi saya bergegas ke krematorium di mana pendeta mengatakan kepada saya, 'Putrimu sudah mati’,” ujar sang ibu.
“Saya terkejut dan meminta pendeta untuk memberi tahu saya bagaimana putri saya bisa mati. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin membawanya ke kantor polisi dan rumah sakit tetapi dia menolak, dengan mengatakan, 'Jangan lakukan itu. Saya akan memberi Anda uang tetapi mari kita selesaikan masalah ini di sini. Anda tidak akan bisa melawan kasus ini',” ujar sang ibu.
Ibu gadis itu mengatakan Radhey Shyam, pendeta berusia 55 tahun, mengatakan kepadanya bahwa putrinya meninggal karena tersengat listrik saat mengisi air.
“Tapi saya merasa dia berbohong,” ujar dia kepada Al Jazeera. Dia bersikeras ingin melihat tubuh putrinya.
“Dia terbaring tak bernyawa. Ada memar di tubuhnya, wajahnya pucat dan pakaiannya basah,” kenang sang ibu, suaranya pecah.
Sementara itu, pendeta Hindu dan rekan-rekannya mengunci gerbang krematorium dan secara paksa mengkremasi tubuh gadis itu, meskipun ada protes dari ibu yang tak berdaya tersebut.
Begitu berita tentang kejadian itu menyebar, ayah gadis itu dan tetangga mereka bergegas ke krematorium.
Mereka menangkap pendeta dan tiga orang lainnya, yang menurut laporan media setempat, mengaku memperkosa gadis muda itu.
tulis komentar anda