AS Setujui Penjualan Rudal Anti-Kapal ke India Senilai Rp1,2 Triliun
Rabu, 04 Agustus 2021 - 07:01 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyetujui penjualan sistem rudal anti-kapal ke India seharga USD82 juta (Rp1,2 triliun).
Persetujuan itu diumumkan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS.
“Kesepakatan itu mencakup Harpoon Joint Common Test Set (JCTS), stasiun pemeliharaan tingkat menengah Harpoon, suku cadang dan perbaikan, dukungan, peralatan uji, berbagai publikasi, dan dokumentasi teknis, serta pelatihan personel,” papar pernyataan badan tersebut.
“Kesepakatan juga mencakup layanan dukungan teknis, teknik, dan logistik,” ungkap pernyataan itu.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Deplu AS menjelaskan, "Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu memperkuat hubungan strategis AS-India dan meningkatkan keamanan mitra pertahanan utama, yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik, perdamaian, dan kemajuan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik dan Asia Selatan."
“Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan India menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan memberikan India kemampuan pemeliharaan rudal Harpoon yang fleksibel dan efisien untuk memastikan kesiapan kekuatan maksimum. India tidak akan kesulitan menyerap peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya,” papar pernyataan itu.
Kontraktor utama dalam kesepakatan itu adalah perusahaan Boeing, menurut badan tersebut.
AS mengakui India sebagai mitra pertahanan utama sejak kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Washington pada Juni 2016.
Tampaknya India juga menjadi andalan AS untuk mengimbangi peningkatan pengaruh China di kawasan Asia Pasifik.
Persetujuan itu diumumkan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Departemen Luar Negeri (Deplu) AS.
“Kesepakatan itu mencakup Harpoon Joint Common Test Set (JCTS), stasiun pemeliharaan tingkat menengah Harpoon, suku cadang dan perbaikan, dukungan, peralatan uji, berbagai publikasi, dan dokumentasi teknis, serta pelatihan personel,” papar pernyataan badan tersebut.
“Kesepakatan juga mencakup layanan dukungan teknis, teknik, dan logistik,” ungkap pernyataan itu.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Deplu AS menjelaskan, "Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu memperkuat hubungan strategis AS-India dan meningkatkan keamanan mitra pertahanan utama, yang terus menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik, perdamaian, dan kemajuan ekonomi di kawasan Indo-Pasifik dan Asia Selatan."
“Penjualan yang diusulkan ini akan meningkatkan kemampuan India menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan memberikan India kemampuan pemeliharaan rudal Harpoon yang fleksibel dan efisien untuk memastikan kesiapan kekuatan maksimum. India tidak akan kesulitan menyerap peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya,” papar pernyataan itu.
Kontraktor utama dalam kesepakatan itu adalah perusahaan Boeing, menurut badan tersebut.
AS mengakui India sebagai mitra pertahanan utama sejak kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Washington pada Juni 2016.
Tampaknya India juga menjadi andalan AS untuk mengimbangi peningkatan pengaruh China di kawasan Asia Pasifik.
(sya)
tulis komentar anda