Tanker Israel Diserang, Blinken Bersumpah Akan 'Keroyok' Iran
Selasa, 03 Agustus 2021 - 17:13 WIB
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berjanji akan ada “respons kolektif” terkait serangan terhadap kapal tanker yang dioperasikan Israel di lepas pantai Oman. AS menuding Iran sebagai pelaku dari serangan tersebut.
Blinken sekali lagi menyalahkan Iran atas insiden itu, dengan alasan bahwa serangan itu mengikuti pola serangan serupa oleh Iran, termasuk insiden masa lalu dengan drone peledak.
"Setelah tinjauan menyeluruh, Washington yakin bahwa Teheran harus disalahkan dalam kasus ini," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (3/8/2021).
Namun, Blinken tidak menunjukkan bukti baru yang mengarah ke Iran atas serangan tersebut. Sebaliknya, Blinken menuduh Iran bertindak dengan sangat tidak bertanggung jawab dalam hal ancaman terhadap navigasi dan perdagangan.
Dikatakan oleh Blinken, Washington masih berkoordinasi dengan mitranya dan berkonsultasi dengan pemerintah di kawasan itu, termasuk Inggris, Israel, dan Rumania, untuk mempersiapkan apa yang disebutnya sebagai "respons kolektif."
Pernyataan Blinken memperkuat pernyataannya sendiri pada hari Minggu, ketika dia pertama kali secara langsung menuduh Iran berada di balik serangan itu dan bersumpah akan memberikan respons yang tepat terhadap insiden tersebut. AS sendiri belum mengumumkan langkah spesifik apa pun.
Pekan lalu, kapal tanker MV Mercer Street yang dioperasikan Israel menjadi sasaran apa yang oleh armada Kelima Angkatan Laut AS sebut sebagai “ drone bunuh diri” saat berlayar di lepas pantai Oman. Dua orang tewas dalam insiden itu, seorang kapten Rumania dan seorang penjaga keamanan Inggris.
Israel adalah salah satu negara pertama yang mengarahkan telunjuknya ke Teheran, menuntut tanggapan keras atas insiden tersebut. London mengatakan pada hari Minggu bahwa "sangat mungkin" Teheran berada di balik serangan itu dan memanggil duta besar Iran pada hari Senin untuk menuntut Iran menghentikan tindakan yang berisiko bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Teheran telah berulang kali membantah terlibat, sambil mengecam pernyataan AS, Inggris, dan Israel sebagai tuduhan palsu dan bertentangan serta menuntut agar bukti keterlibatannya ditunjukkan kepada publik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan bahwa negaranya tidak akan ragu untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasionalnya jika ada ancaman, saat ia memperingatkan ketiga negara tersebut terhadap "petualangan" apa pun.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
Blinken sekali lagi menyalahkan Iran atas insiden itu, dengan alasan bahwa serangan itu mengikuti pola serangan serupa oleh Iran, termasuk insiden masa lalu dengan drone peledak.
"Setelah tinjauan menyeluruh, Washington yakin bahwa Teheran harus disalahkan dalam kasus ini," ujarnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (3/8/2021).
Namun, Blinken tidak menunjukkan bukti baru yang mengarah ke Iran atas serangan tersebut. Sebaliknya, Blinken menuduh Iran bertindak dengan sangat tidak bertanggung jawab dalam hal ancaman terhadap navigasi dan perdagangan.
Dikatakan oleh Blinken, Washington masih berkoordinasi dengan mitranya dan berkonsultasi dengan pemerintah di kawasan itu, termasuk Inggris, Israel, dan Rumania, untuk mempersiapkan apa yang disebutnya sebagai "respons kolektif."
Pernyataan Blinken memperkuat pernyataannya sendiri pada hari Minggu, ketika dia pertama kali secara langsung menuduh Iran berada di balik serangan itu dan bersumpah akan memberikan respons yang tepat terhadap insiden tersebut. AS sendiri belum mengumumkan langkah spesifik apa pun.
Pekan lalu, kapal tanker MV Mercer Street yang dioperasikan Israel menjadi sasaran apa yang oleh armada Kelima Angkatan Laut AS sebut sebagai “ drone bunuh diri” saat berlayar di lepas pantai Oman. Dua orang tewas dalam insiden itu, seorang kapten Rumania dan seorang penjaga keamanan Inggris.
Israel adalah salah satu negara pertama yang mengarahkan telunjuknya ke Teheran, menuntut tanggapan keras atas insiden tersebut. London mengatakan pada hari Minggu bahwa "sangat mungkin" Teheran berada di balik serangan itu dan memanggil duta besar Iran pada hari Senin untuk menuntut Iran menghentikan tindakan yang berisiko bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Teheran telah berulang kali membantah terlibat, sambil mengecam pernyataan AS, Inggris, dan Israel sebagai tuduhan palsu dan bertentangan serta menuntut agar bukti keterlibatannya ditunjukkan kepada publik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan bahwa negaranya tidak akan ragu untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasionalnya jika ada ancaman, saat ia memperingatkan ketiga negara tersebut terhadap "petualangan" apa pun.
Lihat Juga: Eks Menhan Israel Yoav Gallant akan Pergi ke AS Meski Ada Surat Perintah Penangkapan ICC
(ian)
tulis komentar anda