Brutalnya Israel, 146 Demonstran Palestina Terluka dalam Bentrok
Sabtu, 24 Juli 2021 - 17:01 WIB
Pemukim Yahudi mendirikan pos terdepan Eviatar pada awal Mei, membangun rumah beton sederhana dan gubuk dalam hitungan pekan.
Pembangunan itu bertentangan dengan hukum internasional dan Israel, serta memicu protes sengit dari warga Palestina yang bersikeras bahwa bangunan itu berdiri di tanah mereka.
Tetapi setelah kesepakatan dicapai dengan pemerintah baru Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett, para pemukim meninggalkan pos terdepan pada 2 Juli, sementara struktur yang mereka bangun tetap dalam penjagaan tentara.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan akan mempelajari daerah itu untuk menilai apakah itu bisa, sesuai hukum Israel, dinyatakan sebagai tanah negara.
Jika itu terjadi, Israel kemudian dapat mengizinkan satu sekolah agama untuk dibangun di Eviatar, dengan tempat tinggal untuk staf dan siswanya.
Sekitar 475.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967.
Pembangunan itu bertentangan dengan hukum internasional dan Israel, serta memicu protes sengit dari warga Palestina yang bersikeras bahwa bangunan itu berdiri di tanah mereka.
Tetapi setelah kesepakatan dicapai dengan pemerintah baru Perdana Menteri (PM) Israel Naftali Bennett, para pemukim meninggalkan pos terdepan pada 2 Juli, sementara struktur yang mereka bangun tetap dalam penjagaan tentara.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan akan mempelajari daerah itu untuk menilai apakah itu bisa, sesuai hukum Israel, dinyatakan sebagai tanah negara.
Jika itu terjadi, Israel kemudian dapat mengizinkan satu sekolah agama untuk dibangun di Eviatar, dengan tempat tinggal untuk staf dan siswanya.
Sekitar 475.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967.
(sya)
tulis komentar anda