Indonesia Disebut akan Beli Lebih Banyak Jet Latih KAI T-50 dari Korea Selatan
Jum'at, 23 Juli 2021 - 18:01 WIB
Pesawat latih T-50i awalnya dikirim tanpa radar atau persenjataan, tetapi Indonesia menandatangani kontrak dengan KAI pada 2018 untuk memasang kembali radar dan meriam 20 mm ke armadanya, dengan pekerjaan yang akan selesai sekitar tahun ini.
Angkatan Udara Indonesia kemungkinan akan menggunakan pesawat baru itu untuk secara progresif menggantikan armada pesawat latih dan serang ringan BAE Hawk 109/209, yang telah beroperasi sejak tahun 1990-an.
KAI telah membukukan sejumlah keberhasilan ekspor dengan keluarga pesawat latih dan jet tempur ringan T-50, dengan Filipina, Korea Selatan dan Thailand juga mengoperasikan tipe tersebut.
Thailand juga telah mengumumkan sedang berusaha meningkatkan armada T-50-nya, dengan Angkatan Udara Kerajaan Thailand atau Direktorat Operasi RTAF ingin membeli dua pesawat latih T-50TH lagi.
Thailand sudah memiliki 12 pesawat T-50TH dalam pelayanan atau pesanan dengan KAI. Tipe ini secara progresif menggantikan pesawat latih Aero-Vodochody L-39 Albatross RTAF.
Thailand kemudian menandatangani kontrak dengan KAI pada 2019 untuk meningkatkan radar dan sistem peperangan elektronik armadanya.
Malaysia juga dikatakan sedang mempertimbangkan T-50 untuk program Pesawat Tempur Ringannya sendiri.
Jenis tersebut telah menjadi pesaing untuk program jet latih T-X Angkatan Udara Amerika Serikat yang kemudian dimenangkan Boeing T-7 Red Hawk.
Angkatan Udara Indonesia kemungkinan akan menggunakan pesawat baru itu untuk secara progresif menggantikan armada pesawat latih dan serang ringan BAE Hawk 109/209, yang telah beroperasi sejak tahun 1990-an.
KAI telah membukukan sejumlah keberhasilan ekspor dengan keluarga pesawat latih dan jet tempur ringan T-50, dengan Filipina, Korea Selatan dan Thailand juga mengoperasikan tipe tersebut.
Thailand juga telah mengumumkan sedang berusaha meningkatkan armada T-50-nya, dengan Angkatan Udara Kerajaan Thailand atau Direktorat Operasi RTAF ingin membeli dua pesawat latih T-50TH lagi.
Thailand sudah memiliki 12 pesawat T-50TH dalam pelayanan atau pesanan dengan KAI. Tipe ini secara progresif menggantikan pesawat latih Aero-Vodochody L-39 Albatross RTAF.
Thailand kemudian menandatangani kontrak dengan KAI pada 2019 untuk meningkatkan radar dan sistem peperangan elektronik armadanya.
Malaysia juga dikatakan sedang mempertimbangkan T-50 untuk program Pesawat Tempur Ringannya sendiri.
Jenis tersebut telah menjadi pesaing untuk program jet latih T-X Angkatan Udara Amerika Serikat yang kemudian dimenangkan Boeing T-7 Red Hawk.
(sya)
tulis komentar anda