Eropa Berkabung, Banjir Dahsyat Tewaskan 196 Orang
Selasa, 20 Juli 2021 - 18:06 WIB
Jerman menjadi yang terparah dalam bencana banjir mematikan ini dengan dengan jumlah kematian yang tercatat hingga saat ini mencapai 165 dengan rincian 117 di Rhineland-Palatinate, 47 di Rhine-Westphalia Utara dan satu di Bavaria.
Selain itu hampir 750 orang juga terluka di Jerman karena banjir dan hampir 200 orang masih hilang.
Itu terjadi sehari setelah Merkel berjanji untuk meningkatkan sistem peringatan bencana di negara itu, yang dikritik keras sejak banjir.
"Pengalaman yang kami alami dengan bencana ini menunjukkan bahwa kami harus berbuat lebih banyak dan lebih baik," aku seorang juru bicara pemerintah Jerman.
Presiden perlindungan sipil Armin Schuster meminta radio publik untuk "kembalinya sirene tua yang baik", agar tidak hanya mengandalkan alat digital tetapi sistem sirene sebuah warisan Perang Dingin untuk memperingatkan jika terjadi serangan nuklir pada khususnya.
Namun cara ini terbukti tidak efektif pada September 2020, ketika ujian besar di tingkat nasional berubah menjadi kegagalan. Beberapa sirene tidak berbunyi karena masalah teknis, dan beberapa distrik menghapusnya sama sekali, menganggapnya tidak berguna.
Lihat Juga: Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
Selain itu hampir 750 orang juga terluka di Jerman karena banjir dan hampir 200 orang masih hilang.
Itu terjadi sehari setelah Merkel berjanji untuk meningkatkan sistem peringatan bencana di negara itu, yang dikritik keras sejak banjir.
"Pengalaman yang kami alami dengan bencana ini menunjukkan bahwa kami harus berbuat lebih banyak dan lebih baik," aku seorang juru bicara pemerintah Jerman.
Presiden perlindungan sipil Armin Schuster meminta radio publik untuk "kembalinya sirene tua yang baik", agar tidak hanya mengandalkan alat digital tetapi sistem sirene sebuah warisan Perang Dingin untuk memperingatkan jika terjadi serangan nuklir pada khususnya.
Namun cara ini terbukti tidak efektif pada September 2020, ketika ujian besar di tingkat nasional berubah menjadi kegagalan. Beberapa sirene tidak berbunyi karena masalah teknis, dan beberapa distrik menghapusnya sama sekali, menganggapnya tidak berguna.
Lihat Juga: Pemimpin Anggota NATO Ini Curhat ke Putin, Keluhkan Kehadiran Pasukan Korea Utara di Ukraina
(ian)
tulis komentar anda