Takut Dihabisi Taliban, 20.000 Penerjemah Afghanistan Minta Suaka ke AS

Jum'at, 16 Juli 2021 - 10:22 WIB
Psaki mengatakan mereka yang telah menyelesaikan pemeriksaan keamanan dapat ditempatkan sementara di pangkalan militer AS.

"Mereka yang masih harus melalui proses pemeriksaan, pertama-tama akan dikirim ke pangkalan AS di luar negeri atau negara ketiga di mana mereka akan ditempatkan dengan aman sampai pemrosesan visa mereka berlangsung," imbuh Psaki seperti dikutip AFP, Jumat (16/7/2021).

Sementara itu, dua senator senior Amerika mendesak Presiden Joe Biden untuk mempercepat evakuasi dan memastikan warga Afghanistan yang membantu dinas intelijen AS juga disertakan.

"Selama dua dekade, ribuan warga Afghanistan telah mempertaruhkan hidup mereka untuk bekerja dengan profesional intelijen dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya untuk memerangi al-Qaeda, Haqqani Network, ISIS dan kelompok teroris lainnya," tulis Mark Warner dan Marco Rubio, ketua dan wakil ketua Komite Intelijen Senat.

"Upaya mereka berkontribusi pada penghancuran al-Qaeda dan kemampuannya untuk menyerang tanah air AS," kata mereka dalam sebuah surat kepada Biden.

Mereka mendesak Biden untuk mempercepat program SIV tetapi juga mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga Afghanistan ke negara ketiga dan memberi mereka prioritas untuk berimigrasi di bawah program pengungsi AS.

Mereka mempertanyakan apakah—mengingat penarikan cepat dari Afghanistan oleh pasukan AS—ada kapasitas yang cukup untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang membantu Amerika.

"Meninggalkan orang-orang ini, yang telah memberikan dukungan penting kepada komunitas intelijen kami di Afghanistan, akan mengirim pesan yang merusak kepada sekutu dan mitra potensial kami tentang keandalan dan kepercayaan Amerika Serikat," tulis mereka.

"Itu juga akan menjadi noda pada hati nurani nasional kita," papar para Senator.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More