Takut Dihabisi Taliban, 20.000 Penerjemah Afghanistan Minta Suaka ke AS
Jum'at, 16 Juli 2021 - 10:22 WIB
WASHINGTON - Sekitar 20.000 warga Afghanistan yang bekerja sebagai penerjemah untuk militer Amerika Serikat (AS) selama perangnya di negara itu mengajukan permohonan evakuasi dan suaka ke Washington. Mereka takut dibunuh Taliban sebagai pembalasan.
"Ada sekitar 20.000 warga Afghanistan yang telah mendaftar," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
Psaki mengatakan mereka semua adalah mantan penerjemah untuk militer atau entitas lain, yang menjadi sasaran Taliban.
Amerika Serikat juga akan mempertimbangkan permohonan dari keluarga penerjemah. Psaki tidak merinci berapa banyak anggota keluarga yang akan dievakuasi.
Menurut beberapa perkiraan, jumlah orang yang memenuhi syarat untuk pergi akan berjumlah sekitar 100.000 orang.
Para pejabat Amerika mengatakan evakuasi akan dimulai bulan ini.
Penerjemah yang sedang dipersiapkan untuk evakuasi adalah mereka yang telah mengajukan aplikasi di bawah program Visa Imigran Khusus (SIV) Departemen Luar Negeri AS untuk penerjemah dan juru bahasa Irak dan Afghanistan.
"Ada sekitar 20.000 warga Afghanistan yang telah mendaftar," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.
Psaki mengatakan mereka semua adalah mantan penerjemah untuk militer atau entitas lain, yang menjadi sasaran Taliban.
Amerika Serikat juga akan mempertimbangkan permohonan dari keluarga penerjemah. Psaki tidak merinci berapa banyak anggota keluarga yang akan dievakuasi.
Menurut beberapa perkiraan, jumlah orang yang memenuhi syarat untuk pergi akan berjumlah sekitar 100.000 orang.
Para pejabat Amerika mengatakan evakuasi akan dimulai bulan ini.
Penerjemah yang sedang dipersiapkan untuk evakuasi adalah mereka yang telah mengajukan aplikasi di bawah program Visa Imigran Khusus (SIV) Departemen Luar Negeri AS untuk penerjemah dan juru bahasa Irak dan Afghanistan.
tulis komentar anda