25.000 Tentara Dikerahkan untuk Redam Kerusuhan di Afrika Selatan

Kamis, 15 Juli 2021 - 23:01 WIB
Namun Menteri Pertahanan (Menhan) Afrika Selatan Nosiviwe Mapisa-Nqakula mengatakan dia telah mengajukan permintaan untuk pengerahan 25.000 tentara ke dua provinsi yang dilanda kekerasan yakni KwaZulu-Natal, tempat Durban berada, dan Gauteng yang mencakup Johannesburg.

Pemerintah telah mendapat tekanan untuk menempatkan lebih banyak pasukan untuk mengatasi kerusuhan.

Pusat perbelanjaan dan gudang telah dijarah atau dibakar di beberapa kota, terutama Durban.

Dr Dulcy Rakumakoe yang menjalankan jaringan pusat medis di provinsi Gauteng yang dijarah, mengatakan kepada BBC bahwa diperlukan tindakan lebih lanjut.

"Kami sudah mulai dengan pembersihan tetapi kami bahkan tidak bisa memikirkan pembangunan kembali karena kami tidak yakin kapan kerusuhan akan benar-benar selesai. Masih belum aman untuk masuk dan membangun kembali," tutur dia.

Protes dimulai pekan lalu setelah Zuma menyerahkan diri ke polisi untuk menjalani hukuman 15 bulan karena menghina pengadilan.

Pendukung Zuma bereaksi keras terhadap penahannya. Mereka memblokir jalan-jalan utama dan menyerukan penutupan untuk menuntut pembebasannya.

Protes sejak itu berubah menjadi kerusuhan dalam skala yang jarang terlihat di Afrika Selatan, dengan bisnis di setiap sektor dijarah, dibakar dan dibom dengan bensin di kota-kota di KwaZulu-Natal.

Tentara cadangan dipanggil untuk melapor ke unit mereka pada Kamis.

Permintaan itu muncul setelah Presiden Cyril Ramaphosa memperingatkan beberapa bagian negara itu "mungkin akan segera kehabisan persediaan bahan kebutuhan pokok" menyusul gangguan pada rantai pasokan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More