S-500 Prometheus Rusia 'Pembunuh' F-35 AS Lakukan Uji Tembak
Rabu, 14 Juli 2021 - 16:46 WIB
MOSKOW - Sistem pertahanan udara S-500 Prometheus telah berhasil menyelesaikan serangkaian tes, termasuk peluncuran rudal tempur. Sistem pertahanan generasi baru itu dikembangkan oleh perusahaan senjata Rusia Almaz-Antey, yang juga memproduksi S-300 dan S-400.
Komandan Pasukan Pertahanan Rudal Angkatan Udara Rusia,Sergei Babakov mengatakan bahwa S-500 telah dikembangkan sebagai sistem anti-pesawat generasi baru, yang ditujukan untuk menjatuhkan rudal balistik jarak menengah, dan, jika perlu, balistik antarbenua.
Selain itu, ucapBabakov, S-500 juga mampu menghancurkan pesawat hipersonik, seperti F-25 Amerika Serikat (AS) dan kendaraan udara tak berawak.
"Sistem pertahanan udara S-500 mampu menghancurkan senjata hipersonik dari semua modifikasi, termasuk di luar angkasa, selain target aerodinamis dan balistik, yang memungkinkan untuk mengatakan dengan yakin bahwa sistem ini unik," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (14/7/2021).
Dia menjelaskan bahwa latihan tempur melibatkan penembakan pada target yang memiliki spesifikasi teknis yang mirip dengan senjata serangan kedirgantaraan modern atau yang memiliki kemampuan lebih maju.
Menurut Babakov, kru rudal anti-pesawat mengasah keterampilan mereka dengan mencegat objek berukuran kecil, terbang rendah, kecepatan rendah yang meniru kendaraan udara tak berawak dan target ketinggian tinggi dan target dengan kecepatan tinggi yang meniru rudal hipersonik.
"Selain itu, Angkatan Udara Rusia juga memperhitungkan pengalaman yang diperoleh selama kampanye udara diSuriah. Semua insiden penggunaan senjata dan peralatan militer rudal anti-pesawat sedang dipelajari dan digunakan dengan cermat selama latihan," ujarnya.
Komandan Pasukan Pertahanan Rudal Angkatan Udara Rusia,Sergei Babakov mengatakan bahwa S-500 telah dikembangkan sebagai sistem anti-pesawat generasi baru, yang ditujukan untuk menjatuhkan rudal balistik jarak menengah, dan, jika perlu, balistik antarbenua.
Selain itu, ucapBabakov, S-500 juga mampu menghancurkan pesawat hipersonik, seperti F-25 Amerika Serikat (AS) dan kendaraan udara tak berawak.
"Sistem pertahanan udara S-500 mampu menghancurkan senjata hipersonik dari semua modifikasi, termasuk di luar angkasa, selain target aerodinamis dan balistik, yang memungkinkan untuk mengatakan dengan yakin bahwa sistem ini unik," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (14/7/2021).
Dia menjelaskan bahwa latihan tempur melibatkan penembakan pada target yang memiliki spesifikasi teknis yang mirip dengan senjata serangan kedirgantaraan modern atau yang memiliki kemampuan lebih maju.
Menurut Babakov, kru rudal anti-pesawat mengasah keterampilan mereka dengan mencegat objek berukuran kecil, terbang rendah, kecepatan rendah yang meniru kendaraan udara tak berawak dan target ketinggian tinggi dan target dengan kecepatan tinggi yang meniru rudal hipersonik.
"Selain itu, Angkatan Udara Rusia juga memperhitungkan pengalaman yang diperoleh selama kampanye udara diSuriah. Semua insiden penggunaan senjata dan peralatan militer rudal anti-pesawat sedang dipelajari dan digunakan dengan cermat selama latihan," ujarnya.
(ian)
tulis komentar anda