Pangkalan Militer China di Laut China Selatan Mulai Beroperasi

Rabu, 14 Juli 2021 - 06:06 WIB
Dahm mengatakan satu kekhawatiran adalah meningkatnya jangkauan senjata China yang dapat ditempatkan di pulau-pulau yang baru dimiliterisasi.

“Pada dasarnya, PLA dapat menyerang dari jarak jauh sebelum senjata China itu dapat diserang oleh musuh,” ucapnya.

“Untuk mengatasi perbedaan jangkauan dengan pasukan China, militer AS dan sekutu harus dengan cepat mengembangkan kemampuan serangan jarak jauh baru, atau mengembangkan taktik untuk bermanuver dalam jangkauan target China tanpa terdeteksi dan diserang terlebih dahulu oleh senjata PLA jarak jauh,” ulasnya.

Dahm mengatakan senjata serangan militer yang signifikan di pulau-pulau itu adalah bagian dari jaringan sistem militer yang terintegrasi.

“Sistem sistem yang berkembang ini mencakup armada kapal yang terus bertambah, pesawat berbasis daratan, dan kemampuan berbasis ruang angkasa,” katanya.

Spratly diklaim oleh China, Taiwan, Vietnam, Filipina dan Malaysia, tetapi telah didominasi oleh China dan pangkalannyasejak 2018.



Ketegangan meningkat di laut minggu ini ketika sebuah kapal perang China mengusir kapal perusak berpeluru kendali USS Benfold meninggalkan daerah dekat Kepulauan Paracel di bagian utara Laut Cina Selatan. Namun klaim China itu dibantah oleh Angkatan Laut AS.

(ian)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More