Menlu Retno: Dikuasai Amerika dan Eropa, Membuat Distribusi Vaksin Dunia Masih Timpang
Selasa, 13 Juli 2021 - 23:00 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, distribusi vaksin dunia saat ini masih sangat tidak merata. Dia mengatakan, ini terlihat dari total vaksinasi, di mana Amerika dan Eropa jauh meninggalkan kawasan lain.
Retno menuturkan, sejauh ini dunia telah memvaksinasi 3,5 miliar dosis vaksin atau mendekati 44 persen populasi dunia. Tapi, sebagian besar berasal dari Amerika Utara dan Eropa.
"Akses vaksin dunia masih tidak merata. Kawasan Amerika Utara dan Eropa misalnya, dosis yang telah disuntikkan telah mencapai sekitar 75 persen populasi, dimana kawasan Afrika baru 4,03 persen dan kawasan ASEAN 16,3 persen dari jumlah populasinya," ucap Retno pada Selasa (13/7/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jelas Retno, memperkirakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis, untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021 dan memerlukan 11 miliar dosis untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan tahun 2022.
"Ini tentunya merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun, melalui kerja sama, melalui kolaborasi dan solidaritas tantangan ini akan dapat diatasi, dilalui bersama," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dan terus mendorong pada tingkat dunia kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.
"Kesehatan dan keselamatan rakyat adalah prioritas utama. Terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas untuk sementara waktu. Tetap memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan," turut Retno.
"Insya Allah dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras, kedisiplinan dan persatuan seluruh elemen bangsa, kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini," tukasnya.
Lihat Juga: Menlu Retno: Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza Adalah Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional
Retno menuturkan, sejauh ini dunia telah memvaksinasi 3,5 miliar dosis vaksin atau mendekati 44 persen populasi dunia. Tapi, sebagian besar berasal dari Amerika Utara dan Eropa.
"Akses vaksin dunia masih tidak merata. Kawasan Amerika Utara dan Eropa misalnya, dosis yang telah disuntikkan telah mencapai sekitar 75 persen populasi, dimana kawasan Afrika baru 4,03 persen dan kawasan ASEAN 16,3 persen dari jumlah populasinya," ucap Retno pada Selasa (13/7/2021).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jelas Retno, memperkirakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis, untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021 dan memerlukan 11 miliar dosis untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan tahun 2022.
"Ini tentunya merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun, melalui kerja sama, melalui kolaborasi dan solidaritas tantangan ini akan dapat diatasi, dilalui bersama," ujarnya.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia akan terus bekerja keras untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dan terus mendorong pada tingkat dunia kesetaraan akses vaksin bagi semua negara.
"Kesehatan dan keselamatan rakyat adalah prioritas utama. Terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas untuk sementara waktu. Tetap memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan," turut Retno.
"Insya Allah dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras, kedisiplinan dan persatuan seluruh elemen bangsa, kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini," tukasnya.
Lihat Juga: Menlu Retno: Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza Adalah Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional
(ian)
tulis komentar anda