Polisi Haiti Buru Dalang Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Jum'at, 09 Juli 2021 - 05:34 WIB
Polisi Haiti buru dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Foto/7news.com.au
PORT AU PRINCE - Polisi Haiti telah membunuh atau menangkap tersangka pembunuh Presiden Jovenel Moise . Kini mereka sedang memburu dalang di balik pembunuhan yang mengejutkan negara Karibia yang miskin itu.

Moise (53) ditembak mati pada Rabu pagi di rumahnya oleh apa yang dikatakan para pejabat sebagai komando pembunuh terlatih yang tampaknya tentara bayaran asing. Ini membuat negara termiskin di Amerika itu jatuh lebih dalam ke dalam kekacauan di tengah perpecahan politik, kelaparan, dan kekerasan geng yang meluas.

Kepala Polisi Haiti Leon Charles mengatakan pihak berwenang telah melacak tersangka pembunuh ke sebuah rumah di dekat tempat kejadian kejahatan di Petionville, pinggiran utara ibukota Port au Prince.

Baku tembak sengit berlangsung hingga larut malam dan enam tersangka ditahan, sementara tiga mayat diambil. Polisi berpatroli ketat di daerah itu sejak Kamis pagi.





"Kami memilikiaktor fisik, sekarang kami mencariaktor intelektual," kata Charles seperti dikutip dari Metro.us, Jumat (9/7/2021).

Charles mengatakan bahwa penduduk setempat telah membantu polisi melacak para tersangka, tetapi dia meminta warga untuk tidak main hakim sendiri.

Kerumunan penduduk setempat berkumpul pada Kamis pagi untuk menyaksikan operasi polisi berlangsung, dengan beberapa membakar mobil tersangka dan rumah tempat mereka bersembunyi. Peluru bertebaran di jalan.

"Bakar!," teriak ratusan warga yang berkumpul di luar kantor polisi tempat para tersangka ditahan.

Sebelumnya pada hari Kamis, penduduk setempat membawa dua mayat tersangka pembunuh ke kantor polisi Petionville.



Washington Post melaporkan, mengutip Menteri Pemilihan dan Hubungan Antar Partai Haiti Mathias Pierre, seorang warga Amerika Serikat (AS) keturunan Haiti bernama James Solages adalah salah satu dari enam orang yang ditangkap sejauh ini. Dia mengatakan kepada surat kabar itu bahwa setidaknya satu tahanan lain juga diyakini sebagai warga Amerika keturunan Haiti.



Para pejabat di Haiti yang sebagian besar berbahasa Prancis dan Kreol mengatakan pada hari Rabu bahwa para pembunuh tampaknya berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol.

Keadaan darurat 15 hari diumumkan pada hari Rabu untuk membantu pihak berwenang menangkap para pembunuh. Tetapi Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengatakan pada hari Kamis sudah waktunya bagi ekonomi untuk dibuka kembali dan mengatakan dia telah memberikan instruksi kepada bandara untuk memulai kembali operasi.

Para pejabat belum memberikan motif pembunuhan itu sejauh ini. Sejak ia menjabat pada tahun 2017, Moise telah menghadapi aksi protes massal terhadap pemerintahannya – pertama atas tuduhan korupsi dan pengelolaan ekonominya, kemudian atas cengkeramannya yang meningkat pada kekuasaan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More