Polisi Tembak Mati 4 Tentara Bayaran Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise

Kamis, 08 Juli 2021 - 10:36 WIB
loading...
Polisi Tembak Mati 4...
Presiden Haiti Jovenel Moise ditembak mati sekelompok pria bersenjata di rumahnya pada Rabu pagi. Para penyerang beraksi seperti agen DEA Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
PORT-AU-PRINCE - Pasukan polisi Haiti telah menembak mati empat tersangka pembunuh Presiden Jovenel Moise. Para tersangka adalah tentara bayaran yang menyamar sebagai agen Drug and Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat.

Presiden Moise ditembak mati di rumahnya oleh sekelompok tentara bayaran di rumahnya pada Rabu pagi waktu setempat. Ibu Negara Martine Moise ikut terluka dalam serangan itu dan telah dibawa ke rumah sakit.



Kepala Polisi Haiti, Leon Charles, mengatakan selain menembak mati empat tersangka, pasukan polisi juga menangkap dua tersangka lainnya.

"Polisi masih dalam pertempuran dengan para penyerang," kata Charles dalam briefing yang disiarkan televisi Rabu malam, seperti dikutip The Mirror, Kamis (8/7/2021).

"Mereka akan dibunuh atau ditangkap," ujarnya. Belum jelas berapa banyak tentara bayaran yang terlibat dalam pembunuhan Presiden Moise. Motif pembunuhan ini juga belum diungkap.

Perdana Menteri (PM) sementara Claude Joseph mengatakan serangan terhadap presiden di kediamannya berlangsung pukul 01.00. Para tersangka beberapa berbicara dalam bahasa Spanyol dan Inggris.



Joseph mengatakan dia akan mengambil alih pemerintahan dan Haiti tetap di bawah kendali polisi dan angkatan bersenjata.

"Semua tindakan diambil untuk menjamin kelangsungan negara dan melindungi bangsa," katanya.

Sejak Rabu pagi, pemerintah mendeklarasikan keadaan darurat selama dua minggu, yang memungkinkan pihak berwenang melakukan penggeledahan di rumah-rumah untuk mencari tersangka lain pembunuh Moise dan melarang pertemuan apa pun yang mungkin mengganggu perdamaian.

Dewan Keamanan PBB akan bersidang pada hari Kamis untukbriefingtertutup tentang pembunuhan itu. Para pemimpin dunia telah mengutuk pembunuhan brutal tersebut.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1645 seconds (0.1#10.140)