Analis: Jet Tempur Siluman J-31 China Meniru F-35, Bukan Tandingan

Rabu, 07 Juli 2021 - 08:00 WIB
Kecacatan itu bertentangan dengan rumor bahwa tim Rusia mungkin telah membantu China dengan perakitan pesawat tempur siluman bermesin ganda.



Seorang pejabat di biro Mikoyan juga mengatakan kepada CNN: “Sejauh yang saya tahu mereka [China] menyelesaikan desain ini sendiri.”

Secara terpisah, analis pertahanan Reuben F Johnson dalam sebuah laporan mencatat bahwa jet tempur FC-31 tidak dapat bersaing dengan F-35, bahkan ketika di-upgrade dengan avionik baru.

Penerbangan uji coba baru-baru ini yang beredar di Sina Weibo menggambarkan upgrade kunci, seperti perangkat pengukuran kecepatan udara yang sebelumnya terlihat pada prototipe di hidung pesawat tempur siluman—sekarang hilang. Kokpit FC-31 tampak mirip dengan J-20 dan menyesuaikan dengan hambatan angin jet jauh lebih efektif saat varian maritim lepas landas dari kapal induk.

Avionik, sensor, senjata, propulsi mesin dan kemampuan manuver jet, semuanya cocok dengan F-35. Pada kenyataannya, J-31 dan F-35 menggunakan saluran masuk DSI yang sama (saluran masuk supersonik jalur yang dipisahkan lapisan non-batas). Meskipun pesawat FC-31 adalah "salinan" dari desain eksterior F-35, itu tidak benar-benar menyaingi F-35.

F-35 Si 'Komputer Terbang'

Pesawat tempur F-35 Lockheed Martin Amerika Serikat adalah “komputer terbang” yang direkayasa dengan sensor jarak jauh yang canggih, resolusi tinggi yang mendeteksi dan menargetkan musuh sebelum pesawat itu sendiri terlihat atau terdeteksi.

Jet tempur F-35 memiliki “sensor fusion” canggih, dan jangkauan senjata serta mendeteksi, melacak, dan menghancurkan pesawat musuh pada jarak yang jauh lebih jauh.

“Dalam war games [permainan perang], pesawat mana pun yang dapat melihat, mendeteksi, dan menghancurkan yang lain terlebih dahulu dengan sensor jarak jauh, presisi tinggi, dan senjata berpemandu presisi jarak jauh kemungkinan akan menang,” kata analis pertahanan Kris Osborn dalam sebuah pernyataan yang dirilis dalam laporan The National Interest.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More