Diktator Belarusia Lukashenko: Seluruh Dunia Berlutut pada Yahudi
Selasa, 06 Juli 2021 - 15:12 WIB
“Lukashenko menunjukkan ketidaksopanan, kebohongan patologis, dan antisemitisme yang terang-terangan. Pria ini mencoba untuk memelihara di Belarusia semua kejahatan yang sedang diperangi dunia di abad ke-21," kata Franak Viacorka, jurnalis Belarusia yang juga wakil presiden Digital Communication Network, kepada Kan.
Publikasi komentar Lukashenko muncul setelah Presiden Reuven Rivlin mengirim surat pada hari Sabtu untuk mengucapkan selamat kepadanya pada hari nasional Belarusia. Ucapan seperti itu langka ketika para pemimpin Barat telah menganggap Lukashenko sebagai diktator.
Kantor Rivlin mengatakan dalam menanggapi kritik media sosial bahwa surat itu dikirim sesuai dengan protokol Kementerian Luar Negeri untuk hari nasional negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Belarus telah terguncang oleh protes yang dipicu oleh terpilihnya kembali Lukashenko untuk masa jabatan keenam dalam pemilihan presiden Agustus 2020 yang secara luas dianggap penuh kecurangan. Pihak berwenang menanggapi demonstrasi dengan tindakan keras besar-besaran, di mana lebih dari 35.000 orang ditangkap dan ribuan dipukuli oleh polisi.
Lukashenko, yang telah memerintah negara bekas Soviet berpenduduk 9,5 juta itu dengan tangan besi selama 27 tahun, telah berulang kali menuduh Barat mengobarkan protes dan menyembunyikan rencana untuk menggulingkannya.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Publikasi komentar Lukashenko muncul setelah Presiden Reuven Rivlin mengirim surat pada hari Sabtu untuk mengucapkan selamat kepadanya pada hari nasional Belarusia. Ucapan seperti itu langka ketika para pemimpin Barat telah menganggap Lukashenko sebagai diktator.
Kantor Rivlin mengatakan dalam menanggapi kritik media sosial bahwa surat itu dikirim sesuai dengan protokol Kementerian Luar Negeri untuk hari nasional negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Belarus telah terguncang oleh protes yang dipicu oleh terpilihnya kembali Lukashenko untuk masa jabatan keenam dalam pemilihan presiden Agustus 2020 yang secara luas dianggap penuh kecurangan. Pihak berwenang menanggapi demonstrasi dengan tindakan keras besar-besaran, di mana lebih dari 35.000 orang ditangkap dan ribuan dipukuli oleh polisi.
Lukashenko, yang telah memerintah negara bekas Soviet berpenduduk 9,5 juta itu dengan tangan besi selama 27 tahun, telah berulang kali menuduh Barat mengobarkan protes dan menyembunyikan rencana untuk menggulingkannya.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)
tulis komentar anda