Bersama AS, Jepang Siap Bela Taiwan Jika Diserang China
Selasa, 06 Juli 2021 - 14:45 WIB
TOKYO - Wakil Perdana Menteri Jepang mengatakan negara itu perlu membela Taiwan dengan Amerika Serikat (AS) jika pulau itu diserbu, seperti dilaporkan kantor berita Kyodo. Pernyataan ini kemungkinan akan membuat marah Beijing yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri.
China tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menyatukan kembali Taiwan dan latihan militer baru-baru ini yang dilakukan oleh China juga Taiwan telah melintasi selat yang memisahkan kedua negara, dan telah meningkatkan ketegangan.
"Jika masalah besar terjadi di Taiwan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu bisa berhubungan dengan situasi yang mengancam kelangsungan hidup (untuk Jepang)," kata Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso di pesta penggalangan dana oleh sesama Anggota parlemen partai Demokrat Liberal, menurut Kyodo yang dinukil Reuters, Selasa (6/7/2021).
Sebuah situasi yang mengancam kelangsungan hidup mengacu pada situasi di mana serangan bersenjata terhadap negara asing yang memiliki hubungan dekat dengan Jepang terjadi, yang pada gilirannya menimbulkan risiko yang jelas mengancam kelangsungan hidup Jepang.
Situasi seperti itu merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi agar Jepang dapat menggunakan haknya untuk membela diri secara kolektif, atau membantu sekutu yang diserang.
"Kami harus berpikir keras bahwa Okinawa bisa menjadi yang berikutnya," kata Aso seperti dikutip Kyodo.
China mengklaim sekelompok pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur. Pulau-pulau kecil tak berpenghuni, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, berada di lepas pulau Okinawa di selatan Jepang.
Aso, ditanya tentang sikap Jepang pada masalah lintas selat pada konferensi pers pada hari Selasa, mengatakan segala kemungkinan atas Taiwan harus diselesaikan melalui dialog.
"Kami memantau situasi dengan cermat," kata Aso, yang merangkap sebagai Menteri Keuangan, kepada wartawan.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, ketika ditanya apakah komentar Aso hari Senin sejalan dengan sikap pemerintah, menolak berkomentar. Ia mengatakan dia tidak mengetahui komentar Aso secara rinci, tetapi mengulangi kebijakan resmi Jepang tentang masalah tersebut.
"Jepang berharap masalah Taiwan akan diselesaikan melalui dialog langsung antara pihak-pihak terkait secara damai. Itu adalah sikap konsisten kami," kata juru bicara pemerintah.
China tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menyatukan kembali Taiwan dan latihan militer baru-baru ini yang dilakukan oleh China juga Taiwan telah melintasi selat yang memisahkan kedua negara, dan telah meningkatkan ketegangan.
"Jika masalah besar terjadi di Taiwan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu bisa berhubungan dengan situasi yang mengancam kelangsungan hidup (untuk Jepang)," kata Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso di pesta penggalangan dana oleh sesama Anggota parlemen partai Demokrat Liberal, menurut Kyodo yang dinukil Reuters, Selasa (6/7/2021).
Sebuah situasi yang mengancam kelangsungan hidup mengacu pada situasi di mana serangan bersenjata terhadap negara asing yang memiliki hubungan dekat dengan Jepang terjadi, yang pada gilirannya menimbulkan risiko yang jelas mengancam kelangsungan hidup Jepang.
Situasi seperti itu merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi agar Jepang dapat menggunakan haknya untuk membela diri secara kolektif, atau membantu sekutu yang diserang.
"Kami harus berpikir keras bahwa Okinawa bisa menjadi yang berikutnya," kata Aso seperti dikutip Kyodo.
China mengklaim sekelompok pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur. Pulau-pulau kecil tak berpenghuni, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China, berada di lepas pulau Okinawa di selatan Jepang.
Aso, ditanya tentang sikap Jepang pada masalah lintas selat pada konferensi pers pada hari Selasa, mengatakan segala kemungkinan atas Taiwan harus diselesaikan melalui dialog.
"Kami memantau situasi dengan cermat," kata Aso, yang merangkap sebagai Menteri Keuangan, kepada wartawan.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato, ketika ditanya apakah komentar Aso hari Senin sejalan dengan sikap pemerintah, menolak berkomentar. Ia mengatakan dia tidak mengetahui komentar Aso secara rinci, tetapi mengulangi kebijakan resmi Jepang tentang masalah tersebut.
"Jepang berharap masalah Taiwan akan diselesaikan melalui dialog langsung antara pihak-pihak terkait secara damai. Itu adalah sikap konsisten kami," kata juru bicara pemerintah.
(ian)
tulis komentar anda