Diancam Ditundukkan Xi Jinping, Taiwan Sebut Partai Komunis China Diktator

Sabtu, 03 Juli 2021 - 01:10 WIB
loading...
Diancam Ditundukkan Xi Jinping, Taiwan Sebut Partai Komunis China Diktator
Presiden China Xi Jinping terlihat di layar raksasa saat ia menyampaikan pidato di acara yang menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China, di Lapangan Tiananmen di Beijing, Kamis (1/7/2021). Foto/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
A A A
TAIPEI - Presiden Xi Jinping dalam pidato perayaan seabad Partai Komunis China (PKC) bersumpah menundukkan Taiwan untuk dipersatukan kembali dengan China. Namun, Taipei menolak tunduk dan mengecam PKC yang mereka sebut semakin diktator.

Taiwan dan daratan China dipisahkan oleh Selat Taiwan, yang lebarnya hanya sekitar 100 mil (160 km) di titik tersempitnya.



Partai Komunis China yang berkuasa di Beijing tidak pernah mengendalikan Taiwan, tetapi mengeklaim pulau itu adalah provinsi pelarian yang suatu hari harus dipersatukan kembali dengan daratan China—dengan paksa jika perlu.

Dalam pidato untuk menandai tahun ke-100 PKC, Xi menyebut “penyatuan kembali” dengan Taiwan sebagai misi sejarah yang teguh dari partai dan aspirasi bersama rakyat China. Penonton bertepuk tangan sebagai tanggapan atas pidato tersebut.

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengecam PKC dalam sebuah pernyataan setelah pidato Xi Jinping. PKC, kata Dewan, mencapai pembangunan ekonomi di China, tetapi partai itu telah menekan demokrasi, melanggar hak asasi manusia dan tumbuh lebih diktator di dalam negeri.

“Demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, dan supremasi hukum adalah prinsip inti masyarakat Taiwan—perbedaan kelembagaan utama dari sisi lain selat itu,” bunyi pernyataan Dewan Urusan Daratan Taiwan dalam bahasa Mandarin yang diterjemahkan oleh CNBC, Jumat (2/7/2021).

Dewan itu mengatakan pemerintah Taiwan tetap bertekad untuk mempertahankan kedaulatan dan demokrasi pulau itu. Dia menambahkan bahwa orang-orang Taiwan telah lama menolak "prinsip satu China" dan mendesak Beijing untuk meninggalkan intimidasi militer yang diarahkan ke pulau itu.

“Prinsip satu China” mengacu pada konsep bahwa hanya ada satu pemerintah pusat China—yang berada di bawah Partai Komunis di Beijing.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1921 seconds (0.1#10.140)