Kibarkan Bendera Putih, Cara Warga Malaysia Minta Bantuan akibat Lockdown

Selasa, 06 Juli 2021 - 13:07 WIB
Pengunjuk rasa anti-pemerintah meluncurkan kampanye bendera hitam selama akhir pekan, dengan anggota Parlemen oposisi dan lainnya memasang bendera hitam di media sosial untuk menuntut perdana menteri mengundurkan diri, mengakhiri keadaan darurat dan menuntut Parlemen dibuka kembali.

Namun kepolisian mengatakan mereka sedang menyelidiki kampanye bendera hitam untuk hasutan, kerusakan publik dan penyalahgunaan fasilitas jaringan untuk tujuan ofensif.

Muhyiddin, yang mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020 setelah manuver politik menjatuhkan mantan pemerintah reformis, menghadapi tantangan berat dari oposisi dan dalam koalisinya sendiri. Dukungan untuk kepemimpinannya tidak dapat diuji dengan Parlemen ditangguhkan.

Kantor Muhyiddin mengumumkan pada hari Senin bahwa sesi majelis rendah akan dilanjutkan pada 26 Juli, hanya beberapa hari sebelum darurat berakhir 1 Agustus, menyerah pada tekanan dari raja dan penguasa negara etnis Melayu.

James Chin, pakar Asia di University of Tasmania Australia, mengatakan gerakan bendera putih dapat memicu kemarahan publik atas anggapan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola krisis.

“Kampanye bendera putih tidak diragukan lagi akan digunakan sebagai senjata politik utama untuk menunjukkan bahwa pemerintah gagal besar-besaran,” katanya.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More