Israel Disebut Kerahkan Segerombolan Drone AI saat Perang 11 Hari dengan Hamas

Selasa, 06 Juli 2021 - 11:40 WIB
Namun dalam beberapa tahun terakhir, militer telah bekerja untuk mengembangkan teknologi AI yang memungkinkan drone untuk bekerja sama tanpa memerlukan operator.



Ide dasar dari kawanan drone adalah bahwa mesinnya mampu membuat keputusan di antara mereka sendiri. Kawanan melanjutkan misinya, bahkan jika kehilangan beberapa drone selama misinya.

Sistem ini diisi dengan data yang bersumber dari satelit, drone pengintai lainnya, dan kendaraan udara, serta intelijen yang dikumpulkan oleh unit darat.

Unit 8200 Korps Intelijen IDF telah mengembangkan algoritma menggunakan data geografis, sinyal, dan intelijen manusia untuk mengidentifikasi titik-titik serangan strategis ini.

IDF juga telah menggunakan AI dan superkomputer untuk mengidentifikasi lokasi aktivitas Hamas dan merencanakan serangan untuk menghilangkan keuntungan strategis apa pun.

Selain Israel, beberapa negara termasuk Inggris, Rusia, Amerika Serikat, dan China telah mengerjakan kawanan drone AI.

Penggunaan senjata otonom telah menimbulkan kekhawatiran tentang apakah kawanan AI berarti akan melakukan kejahatan perang.

Kelompok HAM, Human Rights Watch, menjalankan kampanye anti-senjata otonom yang disebut Stop Killer Robots.

“Ada keraguan serius bahwa senjata yang sepenuhnya otonom akan mampu memenuhi standar hukum humaniter internasional,” kata kelompok tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More